Yoga Bisa Jadi Alternatif Pengobatan Depresi

Yoga.
Sumber :
  • Diza Liane Sahputri/Viva.co.id

VIVA.co.id – Yoga adalah olahraga yang fokus pada aktivitas meditasi dan peregangan. Menurut sebuah penelitian terbaru, yoga juga bisa menjadi salah satu pengobatan yang terkait dengan depresi.  Bahkan, yoga juga dinilai tidak memiliki efek samping, berbeda dengan obat antidepresan.

Akui Masih Suka Makan 'Jorok' Anjasmara Ternyata Lakukan Ritual Ini Biar Tetap Muda

"Studi ini mendukung penggunaan yoga dan intervensi pernapasan koheren bagi penderita depresi yang tidak cocok menggunakan antidepresan dan pada mereka yang telah mengosumsi dosis stabil antidepresi namun menemukan solusi dari masalah mereka,” kata  Chris Streeter, Associate Professor di Boston University School of Medicine di Amerika Serikat.

Gangguan depresi mayor sangat umum terjadi, berulang, kronis dan melumpuhkan. Untuk itu, temuan yang dipublikasikan dalam Journal of Alternative dan Complementary Medicine, memberikan dukungan untuk penggunaan intervensi berbasis yoga sebagai alternatif atau suplemen perawatan farmakologis untuk depresi.

Rahasia Langsing ala Marshanda, Benarkah Hot Yoga Ampuh Turunkan Berat Badan Lebih Cepat?

Hal ini, karena sebagian prevalensi depresi global bertanggung jawab pada kecacatan dari penyakit lainnya. Sebanyak  40 persen dari individu yang diobati dengan obat antidepresan untuk depresi mayor tidak mendapatkan kesembuhan secara penuh.  

Dilansir Indian Express, penelitian ini menggunakan yoga yang memiliki penekanan pada detail, presisi dan keselarasan dalam kinerja postur dan napas kontrol. Subjek penelitian dikelompokkan secara acak, untuk kelompok dosis tinggi mengikuti tiga kelas selama 90 menit seminggu dengan latihan di rumah, sedangkan kelompok dosis rendah dua kelas seminggu dan juga dengan praktik di rumah.

Cara Mengatasi Kelelahan Mental dengan Teknik Relaksasi

Individu dengan gangguan depresi dikelompokkan secara acak. Penderita depresi tinggi diminta menjalani yoga sebanyak tiga kali 90 menit dalam seminggu bersama dengan praktik di rumah. Sedangkan untuk kelompok dosis rendah, diminta dua kali 90 menit seminggu, ditambah di rumah.

Kedua kelompok memiliki penurunan yang signifikan dalam gejala depresi mereka dan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kepatuhan.

Meskipun sejumlah besar peserta dalam kelompok dosis tinggi memiliki gejala depresi rendah, para peneliti percaya menghadiri kelas dua kali seminggu plus praktik di rumah jadi cara yang mudah dan efektif untuk terhindar dari depresi.

Streeter juga menambahkan, dibandingkan dengan obat antidepresan, intervensi ini memiliki keuntungan untuk menghindari efek samping obat tambahan dan interaksi obat.

"Sementara sebagian besar pengobatan farmakologis untuk sistem monoamine yang menyasar depresi, seperti serotonin, dopamin dan norepinefrin, intervensi ini menargetkan sistem asam aminobutyric parasimpatis dan gamma dan menyediakan jalan baru untuk pengobatan," jelas Streeter.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya