Banyak Minum Air Putih Mampu Turunkan Risiko Obesitas
- Pixabay/priyanka98742
VIVA.co.id – Jika melihat apa yang terjadi di Amerika Serikat, ada fenomena yang bisa diambil pelajaran, yakni ketika obesitas menjadi endemi. Fenomena tersebut pun sempat disebut dengan endemi obesitas global.
"Obesitas pada penduduk usia 50-60 tahun menjadi cerminan kegagalan produk masa lalu Amerika. Akibat era 80-an banyak dibombardir serangan produk fast food dan soft drink," ujar Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K), Ketua Indonesia Hydration Working Group Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, saat ditemui VIVA.co.id beberapa waktu lalu.
Dampaknya, kini penyakit kardiovaskular dan kronik lainnya seperti gagal ginjal menjadi terus bertambah.
Hal itu pun menyadarkan beberapa negara lain akan bahaya komponen gula. Bahkan gula dianggap lebih berbahaya dibanding kolesterol. Beberapa akhirnya membatasi penggunaan gula dan garam dalam produk makanan.
Sayangnya hal ini belum berhasil dilakukan di Indonesia. Yang lebih memprihatinkan, masyarakat Indonesia saat ini cenderung mengikuti apa yang terjadi pada Amerika di era 1980-an.
Karena itu, dr. Budi mengingatkan agar kebiasaan ini segera diubah. Masyarakat diimbau agar memulai kebiasaan meminum air putih tanpa gula dan tidak bersoda.
"Kita mulai gerakan minum air supaya hidrasi sehat dan tidak minum soft drink supaya efek ke depan tidak obesitas," kata dr. Budi.
Konsumsi minuman yang manis secara berlebihan harus dihindari. Beberapa studi membuktikan bahwa konsumsi air putih lebih bagus karena bisa menurunkan prevalensi obesitas yang berkaitan dengan gula. (ren)