Pentingnya Periksa Tekanan Darah Secara Rutin

Ilustrasi hipertensi.
Sumber :
  • Pixabay/stevepb

VIVA.co.id – Hipertensi merupakan penyebab kematian yang cukup tinggi di dunia, termasuk Indonesia. Meski membahayakan, namun tidak ada gejala khas yang bisa dikenali dari hipertensi. Karenanya, hipertensi juga disebut sebagai silent killer.

Waspada Hipertensi Saat Kehamilan! Ini Tips untuk Mencegahnya

"Hipertensi pada umumnya tidak menimbulkan gejala. Gejala bisa timbul kalau sudah ada kerusakan organ akibat hipertensi itu. Maka dari itu disebut silent killer, tahu-tahu sudah ada kelainan ginjal, jantung, stroke," ujar pakar hipertensi, dr. Arieska Anna Soenarto, Sp.JP, FIHA, kepada VIVA.co.id baru-baru ini.

Itulah mengapa, Arieska menegaskan, pemeriksaan tensi darah adalah suatu yang penting. Pemeriksaan ini pun harus dilakukan secara berkala dan sudah mulai dilakukan sejak usia 30-an tahun.

Jadi Biang Kerok Banyak Penyakit, Begini Trik Kurangi Penggunaan Garam pada Masakan

Pemeriksaan menjadi lebih penting bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan hipertensi, karena faktor primer dari hipertensi adalah genetik. "Kalau orangtua hipertensi, berarti kita empat kali kemungkinan terjadi hipertensi," ucapnya.

Menurut Arieska, pada usia muda, pemeriksaan tekanan darah rutin bisa dilakukan satu tahun sekali. Tapi jika sudah berusia 40 tahun ke atas, pemeriksaan dilakukan dua kali setahun. Terutama jika sudah ada faktor risiko lain seperti kegemukan, diabetes, dan riwayat hipertensi keluarga.

Rasakan Manfaat Melon yang Luar Biasa, Hempas Hipertensi dan Perut Buncit

"Itu semua harus membuat kita tidak berpikir dua kali untuk memeriksakan," Arieska menegaskan. (ase)

Ilustrasi hipertensi

8 Makanan yang Sebaiknya Dihindari oleh Penderita Hipertensi

Salah satu cara penting untuk mengelola hipertensi adalah dengan memperhatikan pola makan.

img_title
VIVA.co.id
15 Januari 2025