Ketahui Jenis Uji Laboratorium untuk Cegah Kanker
- ANTARA/Syaiful Arif
VIVA.co.id – Bukan hal mudah untuk mendeteksi kanker di tubuh, khususnya jika masih stadium awal. Untuk itu, uji laboratorium dapat dilakukan agar pertumbuhan kanker bisa dicegah sejak dini.
Salah satunya uji laboratorium yang dilakukan adalah uji kimia darah. Bentuk pengujian laboratorium tersebut dilakukan dengan memeriksa segala zat kimia yang terkandung di darah sehingga tenaga medis mampu mengetahui kadarnya di tubuh dan segera dilakukan pengobatan untuk mencegahnya menjadi sel kanker.
"Ada juga uji mutasi gen kanker, itu dilakukan pada BRCA1 dan BRCA2 (Breast Cancer Susceptibility) untuk deteksi kanker payudara dan sel indung telur. Biasanya tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan menjaga asupan makannya," ujar spesialis Patologi Klinik, dr. Demak Tobing, SpPK di kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu, 11 Februari 2017.
Selain itu, uji laboratorium juga dilakukan dengan memeriksa kromosom. Dari pemeriksaan itu, beberapa jenis kanker dapat dicegah.
"Immunophenotyping itu dapat digunakan untuk uji kelainan darah. Jadi, ini bisa mencegah timbulnya gangguan masalah kesehatan pada darah, termasuk kanker darah atau leukimia," ujarnya.
Sementara melalui cairan lendir di tenggorokan, tubuh dapat dideteksi mengidap kanker paru-paru. Selain itu, uji petanda tumor untuk menghindari keganasan sel kanker.
"Uji sitologi sputum (dahak) bisa dilakukan untuk mendiagnosis kanker paru-paru. Ada juga uji petanda tumor untuk melihat apakah ada ciri-ciri hadirnya tumor jinak di tubuh," kata dia.