HPV Menular Melalui Hubungan Seks dan Pakaian Dalam

Kasus kanker serviks masih menjadi penyebab kematian tertinggi.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Banyak yang lebih mengenal HPV sebagai salah satu dari infeksi menular seksual. Namun, HPV ternyata bisa menular tidak hanya melalui hubungan seksual.

Jangan Anggap Remeh, Virus HPV Bisa Sebabkan Kanker Penis pada Laki-laki

Human Papillomavirus (HPV) memiliki berbagai jenis, baik itu yang ganas maupun tidak. Jenis ganas, biasanya akan langsung berubah menjadi kanker. Namun, perubahan tersebut terjadi dalam waktu lama.

Virus ini paling sering terjadi melalui hubungan seksual. Biasanya, hubungan seksual yang cenderung berganti pasangan dan tanpa menggunakan proteksi, berpotensi menularkan HPV.

Cowok Ngeluh Pakai Kondom Gak Nikmat saat Berhubungan Intim, Ternyata Salahnya di Sini

"85 persen HPV memang ditularkan dari hubungan seks. Biasanya mereka yang cenderung berganti-ganti pasangan, berpotensi menularkannya," ujar spesialis kebidanan, dr. Ferdhy Suryadi, SpOG, di Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Kamis 9 Februari 2017.

Dilanjutkan Ferdhy, 10 hingga 15 persen sisanya tertular melalui banyak cara seperti handuk dan pakaian dalam. Sebab, HPV bisa menempel di tubuh dan menerobos masuk pada lapisan lendir yang terbuka.

Terpopuler: Buya Yahya Soal Istri Marah Suami Sering Bantu Keluarga, Ciri Dokter Gadungan

"Contoh kasarnya begini, Anda memegang gagang pintu yang telah tersebar virus HPV. Kemudian Anda langsung buang air dan membasuh kelamin dengan tangan yang sama, nah dari situ saja bisa tertular," tegasnya.

Tubuh yang telah terinfeksi HPV, antibodi di dalamnya akan menurun secara perlahan dan membuat sel kanker mudah terbentuk. Untuk itu, Ferdhy mengingatkan pentingnya menjalani seks aman dan menjaga higienis tubuh.

"Penggunaan kondom itu 75 persen bisa cegah infeksi menular, serta lakukan seks tanpa ganti pasangan agar aman. Ditambah jangan bertukar handuk atau pakaian dalam," kata dia.

Ilustrasi HIV/AIDS.

Angka Kasus HIV/AIDS di Indonesia Tinggi, Kapan Seseorang Perlu Tes HIV?

Tingginya kasus tersebut juga disoroti oleh spesialis penyakit dalam, yang juga pendiri dan pembina Yayasan Pelita Ilmu, Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD, KHOM.

img_title
VIVA.co.id
4 Desember 2024