Penanggulangan Kanker Butuh Upaya Bersama dari Masyarakat
- REUTERS/Jumana El Heloueh
VIVA.co.id – Menurut Union for International Cancer Control (UICC), dalam dua dekade terakhir sebanyak 21,7 juta orang terkena kanker secara langsung. Mengingat kanker dapat menyerang siapapun, maka pencegahannya perlu dilakukan secara bersama-sama.
Karena itulah, pada peringatan Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada tanggal 4 Februari lalu, Yayasan Kanker Indonesia melakukan serangkaian kegiatan yang mengacu pada UICC dengan spirit 'We can, I can'. Slogan ini dimaksudkan bahwa penanggulangan kanker ada upaya-upaya yang dapat dilakukan bersama-sama dan ada upaya yang dapat dilakukan diri sendiri.
"Kami mengajak masyarakat secara bersama-sama untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap penyakit kanker, berikut pencegahan dan penanganannya baik bagi penderita kanker maupun orang-orang di sekelilingnya," kata Ketua Yayasan Kanker Indonesia Prof. Dr. dr. Aru Wicaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FCAP, saat konferensi pers peringatan Hari Kanker Sedunia di Kantor Yayasan Kanker Indonesia, Jakarta, Kamis, 9 Februari 2017.
Prof. Aru menambahkan, kegiatan positif yang terarah dapat menjadi terapi ampuh untuk membantu suasana menjadi lebih baik secara sosial, kognitif, fisik emosi, maupun dalam mengembangkan diri, sehingga membantu proses penyembuhan.
Dengan spirit 'We can, I can', masyarakat diajak untuk menjaga kesehatan dan kebugaran dengan cara bergerak aktif baik dengan berolahraga, tidak mengkonsumsi alkohol, menghindari menghisap rokok, dan mengurangi konsumsi daging yang diproses. Jika ini dilakukan, maka dapat membuat perubahan yang signifikan.
Dengan demikian, setiap orang dapat berkontribusi terhadap keberhasilan upaya Hari Kanker Sedunia.
Selain pencegahan, bukti tentang kesehatan menunjukkan bahwa kegiatan fisik yang aktif tidak hanya mengatasi dampak dari pengobatan tapi juga dalam mengurangi risiko penyakit menjadi semakin parah atau terjangkit penyakit kembali.
Menurut UICC, riset menunjukkan bahwa pasien kanker payudara dapat mengurangi risiko terjangkitnya kembali hingga 40 persen dengan melakukan kegiatan fisik yang direkomendasikan seperti olahraga ringan secara rutin dan makan makanan yang sehat.