Mata Minus Anak Tidak Selalu Dipicu Gadget
- Pixabay/Publikdomainpictures
VIVA.co.id – Paparan layar monitor yang berlebihan pada anak dikatakan sebagai pemicu utama penggunaan kacamata pada anak. Selain itu gaya hidup seperti membaca dengan penerangan yang kurang juga dikatakan sebagai pemicu menurunnya kemampuan mata untuk menangkap objek. Namun benarkah hal itu menjadi satu-satunya penyebab?
Menurut dr Liliani Wahyu, SpM dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Husada, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebab tentu ada faktor lain selain gaya hidup dan kebiasaan.
"Yang pasti karena genetik. Beberapa memang terlahir dengan bentuk bola mata yang memiliki kelainan," ungkap dia saat ditemui VIVA.co.id di RS Husada, Jakarta beberapa waktu lalu.
Sementara itu kemungkinan lainnya juga disebabkan karena makanan dan cara hidup yang kurang baik, di mana penggunaan gadget bisa jadi salah satunya. Disamping itu menurutnya kesadaran banyak orang tua tentang pentingnya penglihatan anak, juga membuat banyak anak yang sejak dini diperiksakan ke dokter mata.
"Sekarang pengetahuan orangtua lebih peka, dulu mungkin minus satu saja belum (diperiksakan). Sekarang pemeriksaan rutin (kepada anak-anak lebih sering), sekarang makanya jadi cenderung lebih banyak," kata dia.
Dia menjelaskan, pemeriksaan mata pada anak biasanya dilakukan ketika anak tersebut telah bisa mengenali huruf dan juga baca tulis. Tapi bukan berarti anak di luar kondisi tersebut tidak bisa dikenali kelainan mata miopinya.
"Tapi untuk anak lebih kecil umur 2 tahun ketika lihat TV maunya dekat itu sudah harus diperiksa, itu harus segera karena jangan sampai tunggu, karena bisa terjadi kemunduran daya lihat jika telat," kata dia.