Cara Efektif Tekan Kasus Kanker
- Pixabay/PDPics
VIVA.co.id – Angka penderita kanker di Indonesia, tercatat mengalami peningkatan hampir dua kali lipat. Hal ini tentu saja menjadi perhatian penting bagi pemerintah agar terus gencar melakukan pemahaman mengenai deteksi dini kanker.
Dari data BPJS, angka kasus kanker dari 2014 ke 2015, mengalami peningkatan hampir dua kali lipat yakni sebanyak 1.325.776 kasus. Pembiayaannya sendiri tentu membutuhkan angka yang juga dua kali lipat.
"Tahun 2015 tercatat pembiayaan untuk kasus kanker sebanyak Rp2 miliar lebih. Dengan demikian, dibutuhkan deteksi dini untuk menekan biaya yang tidak sedikit itu," ujar Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dr. M. Subuh, MPPM, dalam peringatan Hari Kanker Sedunia, di Kemenkes RI, Jakarta, Rabu 1 Februari 2017.
Tercatat, kasus kanker yang terhitung memiliki angka yang cukup tinggi yaitu kanker payudara dan serviks pada wanita, dan kanker paru pada pria. Sehingga, Subuh memaparkan pentingnya skrining dilakukan oleh masing-masing individu secara rutin.
"Deteksi dini yang saat ini menjadi prioritas yaitu pada kanker payudara dan serviks karena angkanya paling besar. Kami merekomendasikan Tes IVA atau Pap smear dan SADANIS agar meningkatkan angka kesembuhan," jelas Subuh.
Deteksi dini, lanjut Subuh, menjadi sumber terpenting pada kesembuhan kasus kanker. Dengan demikian, maka penegakan diagnosa oleh tenaga medis, dapat dilakukan secepatnya.
"Informasi pencegahan dan risiko kanker harus disebarluaskan, disertai perilaku hidup bersih, sehat, bebas asap rokok serta pencegahan melalui vaksin atau pap smear. Jika ada suatu kelainan, maka dapat di diagnosa lebih cepat," ujar subuh.