Cara Mendidik 'Si Kecil' agar Tak Jadi Anak Konsumtif
- Pixabay
VIVA.co.id – Segala sesuatu yang serba instan dan juga kemudahan akses membuat generasi milenial cenderung lebih konsumtif dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Demikian ungkap psikolog Ajeng Raviando.
Namun, bukan berarti kebiasaan konsumtif ini tidak bisa diputus agar tidak berlanjut ke generasi berikutnya atau juga dikenal dengan generasi Z. Menurut Ajeng, cara utama untuk memutus kebiasaan konsumtif ialah dengan mengubah cara pandang tentang uang dan cara mendapatkannya.
"Berarti ada hal yang harus kita ubah mindset-nya untuk generasi berikutnya. Mereka belum mengerti pentingnya uang," ujar Ajeng saat ditemui dalam acara bertajuk #SayangUangnya di Senayan City, Selasa 31 Januari 2017.
Ajeng menjelaskan, bahwa memang generasi yang lahir setelah 1995-an saat ini belum bisa menghasikan uang dengan bekerja. Tapi bukan berarti mereka tidak bisa diberikan pemahaman tentang arti sebuah uang.
"Jadi bagaimana membelanjakan uang yang baik, sehingga mereka bisa memahami arti uang bagaimana sih. Misal Rp50 ribu untuk beli apa, jadi bukan hanya begitu saja, tapi menghabiskan untuk suatu yang bermakna," kata Ajeng.
Hal ini menurutnya juga berkaitan erat dengan pola asuh yang diterapkan orangtua dari generasi milenial kepada generasi selanjutnya.
"Ini terkait dengan pola asuhnya, misalnya milenial punya anak ketika mereka menjadi generasi konsumtif. Untuk punya penyadaran itu dari orangtuanya dulu, misalnya menekankan bahwa cari uang tidak gampangm cari uangnya itu sulit," ucapnya menjelaskan.
Dia juga menambahkan bahwa tidak hanya memberikan nasihat dan pengertian terhadap cara pandang anak, namun orangtua juga harus memberi contoh pada sang buah hati agak mereka mulai menabung.
"Jadi memberikan contoh nyata yang sangat berharga, dan papa mamanya menabung atau ceritakan saja dulu, ketika kuliah, ketika kerja bahwa menabung itu banyak bermanfaat, sehingga punya pondasi bagaimana pentingnya menabung tadi. Jadi dimulai dari orang tuanya," kata dia. (ren)