Kusta Berpotensi Kambuh?
- Pixabay/ TusitaStudio
VIVA.co.id – Kasus kusta tercatat masih cukup tinggi yakni sebanyak 20 ribu orang mengidapnya. Meski dijamin akan sembuh seratus persen usai berobat, kusta masih berpotensi mengalami kekambuhan.
Perlu diketahui, beberapa provinsi di Indonesia masih memiliki kasus baru penyakit kusta. Hal ini turut dipertanyakan, penyebab dari tingginya angka kasus baru yang tercatat sebanyak 17 ribu kasus.
"Kita masih daerah endemis, jadi eliminasi kasus bukan berarti jumlahnya menjadi nol tapi kurang dari satu dari per sepuluh ribu. Perilaku masyarakat pada kepatuhan minum obat, memengaruhi angka kasus ini," ujar spesialis kulit, dr. Enny Sjamsoe, Sp.KK(K), di Kemenkes RI, Jakarta, Jumat 27 Januari 2017.
Kepatuhan minum obat antibiotik, memberi dampak pada kekambuhan penyakit kusta. Sebab, Enny mengaku bahwa beberapa bakteri di tubuh, mungkin saja masih "tertidur" yang menyebabkan terjadinya kambuh kembali.
"Pasien harus mau rutin minum obat sesuai anjuran yaitu antara enam hingga 12 bulan, agar bakterinya benar-benar mati. Dikhawatirkan, bakterinya masih tidur, tapi penghentian obat sudah dilakukan karena merasa sudah tidak ada gejala," paparnya.
Masa inkubasi bakteri kusta sendiri terhitung cukup lama, sehingga saat bakteri yang tidur kemudian aktif, gejala di tubuh tidak begitu nampak. Hal ini yang ditakutkan dapat menjadi pemicu kusta hadir kembali.
"Kusta memungkinkan untuk kambuh karena ada beberapa bakteri yang kemarin tidur kemudian baru aktif. Makanya pasien harus mau bersabar minum obat dalam jangka cukup lama agar bakterinya sudah habis dan mati," kata dia. (ren)