Cara Alami Cegah Risiko Kematian Pada Henti Jantung Mendadak

Gagal jantung merupakan kondisi di mana jantung tidak lagi mampu memompa darah ke seluruh tubuh.
Sumber :
  • pixabay/geralt

VIVA.co.id – Menurut American Heart Association (AHA), meninggal mendadak akibat jantung adalah kematian akibat henti jantung yang terjadi dalam 1 jam sejak gejala pertama muncul. Bahayanya, kasus henti jantung seringkali timbul tanpa gejala.

Cegah Serangan Jantung Sejak Dini, IDI Kota Bekasi Berikan Informasi Pengobatan

Henti jantung mendadak, terkadang didahului oleh beberapa gejala seperti pingsan, pandangan gelap, pusing, nyeri dada, sesak napas, lemah dan muntah. Namun, bisa juga terjadi tanpa gejala. Biasanya, mereka yang berisiko meninggal mendadak akibat henti jantung adalah mereka yang menderita jantung koroner, mereka yang mengalami penurunan irama jantung, dan perempuan yang pernah mengalami praeklamsi saat hamil.

“Lebih dari setengah kasus jantung berhenti tiba-tiba, tidak ada yang melihat, seperti saat tidur. Bahkan 85 persen terjadi di rumah. Dan hanya 8 persen yang tertolong,” ujar Dokter Spesialis Jantung, Jeffrey Wirianta di RS Jantung Diagram , Cinere, Depok, dalam rilis yang diterima VIVA.co.id pada Jumat 27 Januari 2017.

Elza Syarief Alami Serangan Jantung Usai Dugaan Teror, Dirawat Intensif di Rumah Sakit

Salah satu faktor pemicu paling sering dialami oleh pasien henti jantung yaitu gangguan irama jantung. Jeffrey menuturkan, untuk itu, penting bagi pasien melakukan penangan dini pada gangguan irama jantungnya tersebut.

"Alat ICD dan CRT-D merupakan alat yang ditanam di bawah lemak dada yang dapat mendeteksi apakah irama jantung bekerja atau tidak. Kalau irama jantung turun, alat ini akan menunggu selama 7 detik. Jika dalam 7 detik tidak ada perubahan, alat ini akan melemparkan listrik ke sel otot jantung,” ujarnya.

Pengacara Kondang Elza Syarief Alami Serangan Jantung, Kini Dirawat di ICCU

Sayangnya, alat ini masih tergolong mahal dan belum di tanggung oleh BPJS. Di Indonesia, harganya bisa mencapai Rp 200 juta. Sehingga, Jeffrey menyarankan pencegahan lain pada henti jantung dengan cara alami dan sederhana melalui gaya hidup.

"Mengatur pola makan sehat, olahraga teratur, stop rokok, pengaturan tekanan darah, pengaturan kadar kolesterol, pengaturan gula darah dan pengunaan obat jantung secara teratur."

Dokter Gia Pratama

Dokter Gia Pratama Beberkan Penyakit yang Paling Banyak Sebabkan Orang Masuk IGD

Dokter Gia menerangkan bahwa penyakit yang paling sering atau paling banyak menyebabkan pengidapnya masuk IGD adalah  serangan jantung dan stroke.

img_title
VIVA.co.id
26 Desember 2024