Antraks Mewabah Lagi, Kenali Gejalanya
- NIH
VIVA.co.id – Berita mengenai penyebaran antraks yang terjadi di Kulon Progo, Yogyakarta, cukup meresahkan masyarakat. Bahkan disebutkan penyakit ini sudah memakan korban jiwa.
Jika Anda merasa berpotensi terpapar antraks, kenali dahulu seperti apa gejala yang terjadi sebelum melakukan tindakan selanjutnya.
Menurut laman New York Times, gejala antraks berbeda tergantung pada tipe antraksnya. Gejala pada antraks kulit bisa terjadi mulai dari 1-7 hari setelah paparan.
Gejala yang terjadi adalah terjadi luka gatal yang mirip dengan gigitan serangga. Jenis lukanya bisa seperti lecet dan membentuk bisul hitam. Luka ini biasanya tidak terasa sakit, tapi seringkali diikuti dengan bengkak di sekelilingnya.
Lalu sering sering juga terbentuk koreng yang kemudian mengering dan mengelupas dalam dua minggu. Luka bisa benar-benar sembuh bisa memakan waktu lama.
Gejala lainnya adalah diawali dengan demam, rasa tidak enak, sakit kepala, batuk, sesak napas, dan sakit dada. Demam dan gemetar bisa kemudian muncul.
Sementara gejala antraks gastrointestinal biasanya muncul setelah 1 minggu yang berupa:
- Sakit perut
- Diare berdarah
- Diare
- Demam
- Luka mulut
- Mual dan muntah
Meski demikian untuk mendiagnosis penyakit ini Ada serangkaian tes yang harus dijalani, seperti pemeriksaan darah, CT scan, dan sebagainya.
Antraks biasanya diobati menggunakan antibiotik. Antibiotik yang diresepkan biasanya meliputi penicillin, doxycycline, dan ciprofloxacin. Antraks pernapasan akan diobati dengan kombinasi antibiotik seperti ciprofloxacin dengan obat lain melalui intravena atau infus.
Penggunaan antibiotik ini biasanya selama 60 hari oleh orang yang terinfeksi antraks, karena butuh waktu selama itu untuk spora tumbuh. Sedangkan antraks kulit diobati dengan antibiotik yang diminum biasanya selama 7-10 hari. Doxycycline dan ciproflaxin adalah antibiotik yang paling sering digunakan.