Indonesia Disebut Negara Tanpa Ayah
- Pixabay/ Ulilink
VIVA.co.id – Peran ayah sebagai pengasuh anak nampaknya masih belum menjadi hal yang umum dilakukan di Indonesia. Segala sesuatu yang berhubungan dengan merawat dan mendidik anak masih saja dihubungkan dengan peran ibu.
Psikolog Elly Risman dalam riset yang dilakukannya enam tahun lalu mengungkapkan, Indonesia adalah negara tanpa ayah. Ayah pagi hari nampak, sore hari ada, tapi dia tidak pernah menyapa anak secara emosi.
"Mereka lupa untuk duduk dan bicara secara spiritual dengan anak," tutur Elly, Jumat 20 Januari 2017.
Kemudian Elly juga mengungkap, salah seorang rekannya yang pernah menyusun tesis S2 mengenai peran ayah dan kaitannya dengan keberanian anak melakukan seks bebas, menunjukkan, ayah yang tidak hadir dalam keluarga maka anak laki-lakinya akan menjadi nakal, agresif, terjerat narkoba, dan seks bebas.
Sementara anak perempuannya akan menjadi depresi dan terjerumus seks bebas. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan otak.
"Seandainya ayah tahu kehadiran mereka dalam pengasuhan anak signifikan, ayah tidak akan melakukan itu. Apalagi dampak era digital, jika hanya mengandalkan ibu, rusak semuanya," kata Elly lagi.
Saat ini, lanjut Elly, Indonesia tengah menghadapi bencana kerusakan otak karena pornografi, narkoba, dan minuman keras. Pengaruh ini sudah masuk terlalu dalam dan hanya menunggu bom meledak saja.
Karena itu, tugas utama ayah adalah sebagai kepala sekolah yang mewujudkan apa yang diajarkan dalam agama. Menjadikan anak takut dengan Tuhan, bahwa Tuhan itu nyata. Selanjutnya anak akan mengikuti, ayah hanya tinggal mengawal, bukan hanya mencari nafkah tapi juga mendidik.
Selain itu, juga sempatkan untuk bercanda dan berdialog. Jangan lupa untuk melakukan itu semua dengan cinta dan kasih sayang.