Studi: Kurangi Porsi Makan Bisa Bikin Panjang Umur
- pixabay/takazart
VIVA.co.id – Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan bahwa mengurangi porsi asupan makanan bisa membuat tubuh tetap sehat sehingga meningkatkan kemungkinan hidup seseorang lebih lama, bahkan diprediksi sampai 18 tahun lagi.
Para peneliti mengatakan sedikit kalori dalam makanan orang dewasa dapat menyebabkan kehidupan yang lebih panjang dan lebih sehat. Namun, jika mengurangi jumlah makanan pada masa pertumbuhan (usia muda) justru mengakibatkan sebaliknya.
Para ahli menganalisis data dari dua studi terpisah yang melibatkan hampir 200 monyet rhesus. Meski membutuhkan penelitian lebih lanjut namun, penelitian praklinis ini memiliki kemungkinan yang sama bila di uji coba pada manusia.
Dalam studi tersebut ditemukan bahwa monyet dewasa yang menerima 30 persen lebih sedikit makanan cenderung hidup sampai dua tahun lagi untuk laki-laki dan hampir enam tahun lebih lama pada wanita. Jika hasil yang sama bisa dilihat pada manusia, diperkirakan bisa memperpanjang hidup seorang hingga 18 tahun.
Kepala penelitian tersebut, Dr Julie Mattison, dari National Institute On Aging, sebuah divisi dari Departemen Kesehatan, mengatakan aspek-aspek lain dari gaya hidup akan berdampak pada berapa lama seseorang bisa hidup.
"Hasil dari studi ini bisa diterjemahkan ke manusia tetapi informasi tersebut perlu dipertimbangkan dalam konteks banyak hal," tambah dia seperti dilansir laman The Sun.
Para ilmuwan telah merinci apakah membatasi kalori bisa memiliki dampak yang nyata pada umur manusia setelah studi pada kera menunjukkan hasil yang bertentangan.
Studi menggunakan tikus telah menyarankan memangkas jumlah makanan yang mereka makan bisa mengakibatkan kenaikan jumlah usia yang dramatis.
Sebuah studi pada tahun 2009 dari University of Wisconsin-Madison menunjukkan monyet dewasa hidup lebih lama dan minim risiko kanker, penyakit jantung dan resistensi insulin jika mereka makan lebih sedikit.