Anak Pertama Rentan Idap Penyakit Kronis

Ilustrasi orangtua anak
Sumber :
  • Pixabay/publicdomainpictures

VIVA.co.id – Menjadi anak pertama ternyata punya risiko rentan terkena berbagai penyakit. Mereka menjadi sasaran empuk beberapa kondisi tidak menyehatkan yang mengancam jiwa. Hal itu menyebabkan diagnosis pendeknya usia.

Hal ini diungkapkan sebuah penelitian yang mengatakan bahwa anak pertama rentan mengalami obesitas serta tekanan darah tinggi.

Meskipun anak pertama seringkali mendapat perhatian penuh dari orangtua, tapi hal itu justru menjadi beban bagi mereka. Penelitian tersebut mengungkapkan stres karena tuntutan nilai yang baik di sekolah, karier yang cemerlang menjadi salah satu masalah kesehatan mereka juga.

Penelitian yang merupakan salah satu yang terbesar ini didasarkan pada catatan kesehatan dari hampir 400.000 warga Norwegia selama hampir seperempat abad.

"Secara keseluruhan, kami menemukan bahwa anak pertama kondisi kesehatannya kurang dalam hal fisik seperti tekanan darah, trigliserida, kelebihan berat badan, dan obesitas," kata peneliti utama Profesor Sandra Black dari University of Texas seperti dikutip Daily Mail.

Jika dibandingkan dengan anak kelima, lanjut Profesor Black, anak pertama berisiko 5 persen lebih tinggi menjadi obesitas dan tujuh persen lebih tinggi berisiko terkena tekanan darah tinggi. Jadi, tidak seperti pendidikan atau penghasilan, anak pertama tidak menguntungkan secara kesehatan.

Meski demikian, anak pertama 13 persen lebih sedikit kemungkinannya merokok setiap hari dibandingkan dengan anak kelima, dan cenderung lebih melaporkan kesehatan mental dan fisik yang baik.

Anak bungsu juga memiliki nilai kesejahteraan yang lebih rendah dengan anak kelima memiliki nilai sembilan persen lebih rendah dibandingkan anak pertama yang melaporkan mereka bahagia.

Penderita Obesitas Boleh Olahraga ke Gym? Begini Kata Pakar

"Ketika kami dalami mekanisme yang berperan, kami menemukan bahwa investasi awal pada ibu memainkan peranan dalam urutan kelahiran dan kesehatan,” kata Profesor Black.

Penelitian ini menemukan bahwa kemungkinan memiliki tekanan darah tinggi akan menurun dengan urutan kelahiran dan jarak yang jauh antara anak pertama dan kedua.

Konsumsi Air Minum Murni Bisa Jadi Detoks Hingga Bantu Ginjal Bekerja Optimal, Seperti Apa Cirinya?
Ilustrasi kental manis.

Bukan Susu! 1 dari 4 Balita di Jakarta dan Jawa Barat Konsumsi Kental Manis Setiap Hari, Ini Bahayanya

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN akan menempatkan persoalan kental manis sebagai isu yang penting untuk diperhatikan.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024