Studi: Kekurangan Vitamin D Bikin Pria Sering Sakit Kepala

Ilustrasi kesengsaraan.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Pria yang memiliki tingkat vitamin D rendah mengalami peningkatan risiko sering menderita sakit kepala. Kondisi tersebut terungkap dari sebuah studi yang belum lama ini dilakukan di Finlandia.

Mengapa Jamur Salju Jadi Viral? Temukan 7 Khasiat Luar Biasa untuk Kesehatan

Studi tersebut menganalisis informasi dari sekitar 2.600 pria Finlandia berusia 42 hingga 60 tahun, yang memberikan sampel darah mereka dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai frekuensi sakit kepala mereka.

Dilansir dari laman Huffington Post, hasil menunjukkan bahwa hampir 70 persen pria dalam studi itu memiliki tingkat vitamin D dalam darah di bawah 20 nanogram per milimeter. Kondisi yang umumnya dikategorikan sebagai kekurangan vitamin D.

Benarkah Vitamin D Bisa Cegah Tumbuhnya Uban? Begini Penjelasannya

Tingkat vitamin D yang rendah memang menjadi masalah di Finlandia dan negara-negara Nordik lainnya. Itu karena negara-negara tersebut berada di bagian utara Bumi dan kurang terpapar sinar Matahari, yang dibutuhkan tubuh untuk memproduksi vitamin D.

Studi tadi juga menunjukkan, pria yang sering mengalami sakit kepala, setidaknya terjadi satu kali dalam sepekan, memiliki tingkat vitamin D sebesar 15,3 nanogram per mililiter. Kondisi itu berbeda dibandingkan dengan pria yang memiliki tingkat vitamin D sebesar 17,6 nanogram per mililiter yang tidak sering mengalami sakit kepala.

Bentuk Kaki X Taruna Akpol yang Cekik Perwira Disorot Warganet: Kok Bisa Lolos?

Pria dengan tingkat vitamin D terendah (di bawah 11,6 nanogram per mililiter) berisiko dua kali lipat mengalami sakit kepala yang terjadi secara rutin, dibandingkan dengan pria yang memiliki tingkat vitamin D tertinggi (di atas 22 nanogram per mililiter).

Osteoporosis

2 dari 5 Orang Indonesia Berisiko Osteoporosis, Ini Nutrisi dan Gaya Hidup yang Harus Diperhatikan

Di Indonesia, 2 dari 5 orang berisiko terkena osteoporosis, dengan 41,2 persen orang berusia di bawah 55 tahun sudah mengalami osteopenia atau kepadatan tulang menurun.

img_title
VIVA.co.id
29 Oktober 2024