Tinggal Dekat dengan Jalan Macet Sebabkan Kerusakan Otak

Kemacetan lalu lintas di sekitar wilayah Monas akibat Aksi Damai 212
Sumber :
  • VIVA.co.id/Irwandi

VIVA.co.id – Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal kedokteran, The Lancet, menunjukkan bahwa mereka yang tinggal dalam radius 50 meter dari jalan raya yang padat memiliki risiko demensia 7 persen lebih tinggi ketimbang yang tinggal dalam radius 300 meter dari jalanan yang sibuk.

Kelompok Bersenjata Tajam Rampok Mobil Pribadi saat Macet di Tol Tanjung Priok, Polisi Buru Pelaku

"Polutan udara dapat masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan radang. Radang ini dapat memicu penyakit kardiovaskular dan penyakit lain seperti diabetes. Studi ini juga mengatakan bahwa polutan udara dapat masuk ke otak melalui aliran darah, sehingga dapat menimbulkan risiko gangguan sistem saraf," ujar Ray Copes, ahli kesehatan dari Public Health Ontario, Kanada.

Demensia adalah penyakit yang disebabkan oleh penyakit otak, salah satunya alzheimer. Penyakit ini menyebabkan kerusakan sel otak dan mengganggu kemampuan mengingat, berpikir, tingkah laku, orientasi arah dan ruang. Tentunya menurunkan performa tubuh dalam menjalankan kegiatan sehari.

Arus Balik Liburan Natal, Polantas Lakukan Cara Ini untuk Mengurai Kepadatan Kendaraan di Garut

Dilansir laman Reuters, penelitian yang dilakukan pada 2001 hingga 2012 terhadap 6.5 juta penduduk Ontario, didapati setidaknya 243.611 kasus demensia. Mereka dengan demensia ini adalah yang tinggal paling dekat dengan jalan raya utama.

Peningkatan risiko serangan demensia adalah sebesar 4 persen jika mereka tinggal 50 hingga 10 meter dari jalanan dengan lalu lintas padat, 2 persen jika berjarak 101 hingga 200 meter dan risiko akan semakin hilang jika jaraknya mencapai lebih dari 200 meter.

Antisipasi Kemacetan Saat Nataru, Ini Rekayasa Lalu Lintas yang Dilakukan Polda Bali

Tak hanya itu, tempat tinggal yang dekat dengan jalur sibuk juga sempat diteliti keterkaitannya dengan parkinson dan sklerosis multipel (peradangan pada otak dan sumsum tulang belakang). Untungnya, para ilmuan menunjukkan tidak ada peningkat risiko dari dua penyakit ini jika tinggal berdekatan dengan jalur sibuk. (ase)

Calon Gubernur Bali Terpilih I Wayan Koster

Usai Ditetapkan Jadi Gubernur Bali oleh KPU, Koster: Prioritas Utama Atasi Kemacetan

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali telah menetapkan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali terpilih pada Pilkada Serentak 2024.

img_title
VIVA.co.id
9 Januari 2025