Game di Ponsel Bisa Sembuhkan Depresi

Ilustrasi ponsel pintar.
Sumber :
  • Pixabay/kaboompics

VIVA.co.id – Tidak bisa dimungkiri bagaimana game di ponsel maupun tablet sangat populer beberapa tahun terakhir. Ternyata, game ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan semata tapi juga bisa mengatasi depresi seseorang.

6 Cara Mudah Menenangkan Pikiran, Bikin Tidur Jadi Lebih Nyaman dan Nyenyak
Fakta ini pun sudah dibuktikan oleh sejumlah peneliti yang menemukan bahwa game bisa meningkatkan fungsi otak.
 
5 Benda Sepele yang Bikin Dompet Menjerit: Rahasia Hidup Hemat Frugal Living
Dikutip laman Daily Mail, sejumlah ilmuwan dari University of Washington melaporkan bahwa proses memainkan game secara tidak sengaja akan menargetkan masalah kognitif yang mendasari gangguan psikologis ini, tidak hanya mengatasi gejalanya saja.
 
Top Up Voucher Mobile Legends di BRImo, Bikin Skin Incaramu Semudah Jentikan Jari
Secara spesifik, para peneliti ini merujuk pada sebuah teknologi pengobatan berbasis tablet yang bernama Project EVO. Permainan ini secara khusus didesain untuk meningkatkan kinerja neurologis.
 
Penelitian ini menggunakan grup sampel yang seluruhnya mengalami depresi usia lanjut. Mereka diminta memainkan permainan itu sebanyak lima kali seminggu selama 20 menit. Setelah itu terlihatlah bukti adanya peningkatan suasana hati dan konsentrasi. Temuan ini telah diterbitkan di jurnal Depression and Anxiety.
 
"Kami menemukan bahwa orang yang mengalami depresi ringan akan merasa lebih baik setelah menggunakan aplikasi ini karena mereka melepaskan atau mengatasi depresi mereka," kata Patricia Arean, peneliti senior.
 
Project EVO saat ini masih menjalani sejumlah percobaan klinis untuk penggunaan gangguan kognitif, termasuk Alzheimer, trauma otak, dan ADHD. Dan perusahaan pembuat aplikasi ini juga tengah mendaftarkan ke Food and Drugs Association (FDA) agar game ini bisa digunakan untuk masalah ADHD anak.
 
Sementara itu, para peneliti juga tidak memiliki minat komersial terhadap teknologi yang dibuat oleh Akili Interactive Labs di Boston, Amerika Serikat.
 
"Meskipun EVO tidak secara langsung dibuat untuk mengobati gejala depresi, kami berhipotesis bahwa kemungkinan ada efek positif dari gejala ini dengan memperbaiki masalah kognitif dengan perawatan tersebut. Dan sejauh ini, hasilnya menjanjikan," kata Joaquin Anguera, seorang profesor di University of California yang mengepalai penelitian ini bersama Arean.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya