Olahraga Otot Paling Baik untuk Kesehatan Wanita

Kelas aerobik bagi wanita obesitas
Sumber :
  • REUTERS/Juan Carlos Ulate

VIVA.co.id – Banyak wanita lebih memilih aktivitas aerobik sebagai pengganti olahraga favorit seperti berenang, berjalan, atau voli. Tak banyak yang melirik jenis olahraga yang membentuk otot. Kebanyakan wanita cenderung tidak ingin mencobanya.

Heartology Cardiovascular Hospital Gelar Konferensi Ilmiah Kardiovaskular CARES 2024

Tanpa mereka sadari, menghindari jenis olahraga ini sama saja mengabaikan risiko kesehatan mereka. Menurut sebuah penelitian baru yang diterbitkan di jurnal Medicine & Science in Sports & Excercise, olahraga otot dapat secara signifikan menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

Sejumlah ilmuwan, dan orang yang pernah latihan angkat besi, sudah lama mengetahui bahwa latihan kekuatan membuat otot lebih besar. Selain itu, latihan ini dapat melindungi tulang dengan menambah kepadatannya, manfaat penting bagi wanita yang bertambah usianya. Kini, bukti terbaru menunjukkan bahwa olahraga ini juga dapat mengurangi indeks massa tubuh yang dapat memperbaiki tubuh dalam menggunakan insulin. Otot yang lebih besar juga berarti glukosa dapat mengalir di dalam tubuh dengan lebih baik.

Seseorang Bisa Mati karena Patah Hati

Para peneliti pun mencari tahu apakah olahraga otot yang tidak populer ini bisa benar-benar memengaruhi risiko seseorang terkena diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

Menggunakan data dari Studi Women's Health, para peneliti mengikuti hampir 36 ribu wanita usia lanjut yang berusia antara 47-98 tahun. Para wanita ini telah mengisi kuisioner setiap tahun dari tahun 2000-2014 mengenai kesehatan dan tingkat olahraga mereka. Kemudian satu pertanyaan yang meminta partisipan memperkirakan seberapa banyak olahraga angkat beban atau kekuatan yang mereka lakukan setiap minggu selama setahun terakhir.

Ilmuwan Temukan Gaya Diet Baru yang Cocok untuk Negara Berkembang

Para peneliti kemudian melacak wanita mana saja yang terkena penyakit kardiovaskuler, termasuk insiden seperti serangan jantung dan stroke, dan diabetes tipe 2.

Apakah seorang wanita melakukan latihan kekuatan otot atau tidak, bisa memprediksi banyak tentang kesehatan mereka.

"Para wanita yang melakukan olahraga otot, sekecil apapun, cenderung memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah, pola makan yang lebih sehat, dan bukan seorang perokok dibandingkan dengan wanita yang tidak melakukannya," tulis para peneliti seperti dikutip TIME.

Olahraga otot juga dikaitkan dengan risiko wanita terhadap dua kondisi. Mereka yang mengatakan melakukan olahraga otot sekecil apapun memiliki risiko 30 persen lebih rendah terkena diabetes tipe 2 dan r17 persen lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang tidak olahraga otot sama sekali.

Bahkan setelah para peneliti juga melakukan kontrol terhadap variabel lain seperti usia, asupan sayur dan buat, serta aktivitas fisik. Dan, menambahkan olahraga aerobik ternyata bisa menurunkan risikonya lebih banyak lagi. Mereka yang melakukan olahraga aerobik selama 120 menit seminggu, ditambah dengan sedikit olahraga otot, risikonya terkena diabetes tipe dua 65 persen lebih rendah dibanding mereka yang tidak melakukan kedua olahraga itu.

Namun, penelitian lebih banyak masih diperlukan untuk menentukan jumlah optimal olahraga otot untuk wanita dan pria agar risiko mereka berkurang. Penelitian ini juga menyebutkan bahwa kedua jenis olahraga itu memberi manfaat unik, dan olahraga otot juga memiliki manfaat ilmiah yang serius.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya