Sakit Bahu Bisa jadi Tanda Penyakit Jantung
- Pixabay
VIVA.co.id – Selama ini banyak orang yang cenderung menyepelekan masalah pada bahu mereka. Padahal, masalah tersebut merupakan faktor risiko penyakit jantung, bukan sekadar otot yang tegang saja. Hal itu diungkapkan oleh sebuah studi yang belum lama ini dilakukan.
"Jika seseorang memiliki masalah pada manset rotator, itu bisa menjadi tanda ada masalah lain yang terjadi. Mereka juga harus melihat adanya faktor risiko penyakit jantung," kata peneliti utama studi, Kurt Hegmann, seorang profesor di University of Utah School of Medicine di Amerika Serikat.
Dilansir dari laman Times of India, studi tersebut menilai data dari 1.226 tenaga kerja terampil. Semakin banyak faktor risiko penyakit jantung yang dialami oleh masing-masing partisipan, termasuk tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, diabetes, semakin besar kemungkinan mereka mengalami masalah bahu.
Para partisipan yang memiliki serangkaian faktor risiko yang lebih parah, memiliki risiko 46 kali terkena masalah sendi bahu dibandingkan mereka yang tidak memiliki faktor risiko.
Mereka juga enam kali lebih tinggi berisiko mengalami kondisi kedua masalah bahu, yakni tendinopati manset rotator.
Sementara itu, menurut hasil studi yang diterbitkan di Journal of Occupational and Environmental Medicine, partisipan dengan risiko menengah penyakit jantung, berisiko kecil terkena masalah bahu.
"Yang kami pikir kami lihat adalah tekanan tinggi dapat meningkatkan masalah manset rotator, tetapi itu bukan penyebab utamanya. Faktor risiko penyakit kardiovaskular lebih penting dibandingkan faktor pekerjaan dalam menimbulkan masalah seperti ini," ucap Hegmann.
Selain itu, Hegmann mencatat, mengendalikan tekanan darah dan faktor risiko penyakit jantung lainnya juga dapat meringankan masalah bahu. (asp)