Vaksin Ebola Ditemukan, Uji Klinis Efektif Pada 5800 Pasien

Petugas mengevakuasi jenazah pria yang meninggal karena virus Ebola
Sumber :
  • REUTERS/James Giahyue

VIVA.co.id – Setelah melakukan penelitian selama bertahun-tahun, akhirnya vaksin ebola ditemukan. Hasil tes terakhir telah dikonfirmasi bahwa vaksin ebola ini diketahui sangat efektif, untuk mencegah penyebarluasan virus, yang telah menjangkiti serta menjadi penyebab kematian ribuan orang di Afrika Barat.

Kejar Target, RI Akan Kedatangan 2,88 Juta Dosis Vaksin Moderna

Penelitian virus ebola ini mulai dilakukan sejak terjadinya kasus infeksi ebola dengan angka yang sangat tinggi, pada 2013 di negara-negara Afrika seperti Guinea dan menyebar ke Liberia lalu Sierra Leone. Tercatat sekitar 11.300 kematian terjadi pada waktu itu.

Penelitian dan studi vaksin ebola yang di pimpin oleh WHO ini juga dikembangkan oleh pemerintah Canadian dan kini telah dilisensi oleh Amerika Serikat, berbasis Merck & Co.

WHO Peringatkan Pandemi COVID-19 Masih Jauh dari Kata Selesai

Eksperimen vaksin tersebut diberikan pada sekitar 5.800 orang di Guinea, yang semuanya pernah memiliki kontak dengan pasien ebola. Vaksin diberikan sesaat setelah terjangkit atau tiga minggu setelah kontak berlangsung.

Setelah menunggu dalam waktu 10 hari, hasilnya virus ebola tidak berkembang dalam tubuh pasien. Berkat vaksin tersebut angka persebaran virus dapat ditekan, meskipun 23 kasus baru tetap muncul akibat terlambat diberikan vaksin.

WHO Temukan Subvarian Omicron BA.3, Seberapa Parah?

Studi itu membuktikan vaksin ebola sangat efektif untuk menghentikan paparan penyakit tersebut pada orang-orang di Guinea yang telah diimunisasi.

"Kami sangat yakin bahwa saat ini kita telah memiliki alat untuk mengontrol kasus wabah ebola. Ini adalah vaksin pertama yang terbukti efisien," ujar asisten WHO yang juga memimpin studi, Dr. Marie-Paule Kieny, dikutip Foxnews.

Virus ebola sendiri pertama kali muncul di Afrika pada 1976 dan menyebabkan wabah secara periodik di Afrika tengah. Sudah banyak vaksin yang diuji coba namun gagal. Sehingga, penemuan vaksin ini menjadi suatu hal besar untuk mengontrol angka kematian akibat ebola.

(mus)

Logo WHO.

WHO Sarankan Ukraina Hancurkan Patogen di Lab untuk Cegah Penyebaran

WHO, menyarankan Ukraina untuk menghancurkan patogen di laboratorium kesehatan masyarakat negara Ukraina untuk mencegah setiap potensi "tumpahan".

img_title
VIVA.co.id
11 Maret 2022