Mengapa Mata Terpejam saat Bersin

Ilustrasi bersin.
Sumber :
  • pixabay/publicdomainpictures

VIVA.co.id – Pernahkah Anda menyadari, setiap kali bersin tanpa sadar mata Anda terpejam? Seorang peneliti berhasil mengemukakan alasan ilmiah mengapa hal ini terjadi.

Bersin atau bahasa ilmiahnya refleks sternutasi, berfungsi melindungi lorong hidung  dari partikel asing dengan memaksa paru-paru menyemburkan udara dengan kecepatan 10-mph atau 16,9 kilometer per jam.

Seperti dilansir dari laman livescience, tidak hanya mengeluarkan udara dan partikel asing. Bersin juga menstimulus batang otak dari esophagus ke sfingter sehingga menyebabkan kontraksi otot. Kontraksi otot tersebut juga mengendalikan gerakan kelopak mata, sehingga kelopak mata akan menutup dengan sendirinya. Beberapa orang yang bersin bahkan menitikkan air mata.

Dr. David Huston, dekan di Texas A&M College of Medicine Houston sekaligus ahli alergi di Houston Methodist Hospital menyebutkan, orang menutup mata mereka saat bersin untuk mencegah partikel yang dikeluarkan masuk ke mata mereka.

"Dengan secara otomatis menutup kelopak mata ketika bersin terjadi, iritan yang lebih berpotensi dicegah akan masuk dan memperparah mata," kata Huston.

Meski demikian, Huston menambahkan bahwa pada dasarnya orang bisa mencoba untuk menjaga mata mereka terbuka selama bersin. Selain itu, mereka tidak perlu khawatir tentang bola mata yang akan keluar, seperti mitos yang berkembang selama ini.

Sebelumnya, sebuah artikel New York Times pada tahun 1882, menulis bahwa seseorang mengalami bola mata terkilir setelah bersin yang cukup parah.

"Ada sedikit atau bahkan tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut. Tekanan yang dilepaskan ketika bersin sangat tidak mungkin untuk menyebabkan bola mata keluar, bahkan jika mata Anda terbuka," kata Huston.

Soal Pengesahan Pernikahan, Ini Kata Rizky Febian

Sebaliknya, peningkatan tekanan dari bersin yang keras justru menyebabkan pengembangan di pembuluh darah, bukan di mata atau otot yang mengelilingi mereka. Tekanan vaskuler yang meningkat ini dapat menyebabkan kapiler pecah, yang ketika rusak, sering kali tampak di bola mata atau wajah seseorang.

"Misalnya, saat melahirkan, mengejan berlebihan dapat sebabkan beberapa pembuluh darah mengalami pendarahan, membuat mata atau wajah ibu tampak merah atau memar, tetapi bukan berarti bahwa tekanan tersebut dapat membuat mata keluar dari tempatnya," kata Huston.

Jelang Hadapi Borneo FC, Persib Fokus Latihan Fisik
Ilustrasi batuk.

Ngeri, Tenggorokan Pecah karena Menahan Bersin

Bisa merusak telinga atau bahkan memecahkan aneurisma otak.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2018