Riset: Bekerja 8 Jam Sehari Turunkan Fungsi Kognitif
- Pixabay
VIVA.co.id – Sebuah studi, yang mencari tahu hubungan antara bekerja selama 8 jam sehari dan fungsi otak, baru-baru ini dipublikasikan. Studi yang dilakukan oleh para peneliti di Melbourne Institute of Applied Economic and Social Researc di Australia ini menyebutkan bahwa ada keterkaitan antara bekerja selama 8 jam perhari atau 40 jam seminggu ternyata mampu menurunkan fungsi kognitif otak.
Studi yang pertama kali dilaporkan oleh Science Alert ini juga mengungkapkan bahwa penurunan kognitif, terjadi secara signifikan sepanjang jam kerja yang telah banyak disepakati yakni delapan jam sehari, selama lima hari seminggu.
Penurunan fungsi kognitif tersebut dirasakan drastis pada usia 40 tahun. Hal tersebut didasari keluhan para pekerja yang mengalami penurunan kinerja tubuh pada usia demikian.
Dilansir dari Lifehack, penelitian ini melibatkan lebih dari 6.500 responden yang berusia 40 ke atas di Australia. Selain itu, 60 persen responden penelitian ini berjenis kelamin perempuan. Semua responden yang terlibat dalam penelitian ini berprofesi sebagai pekerja, dan memiliki jadwal kerja yang berbeda. Hal ini termasuk orang-orang yang bekerja paruh waktu dan orang-orang yang bekerja penuh waktu.
Hasil pengukuran dikumpulkan dalam bentuk tiga tes terpisah, yang semuanya diuji kemampuan kognitif. Tiga tes utama difokuskan pada memori, membaca, dan kemampuan perseptif.
Hasilnya, jelas para peneliti menemukan bahwa peserta studi yang bekerja paruh waktu, atau sekitar 25 jam seminggu, tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan kognitif jika dibandingkan dengan mereka yang bekerja penuh waktu. Hal ini juga menarik untuk dicatat bahwa peserta yang bekerja kurang dari 25 jam seminggu juga menunjukkan skor kognitif yang rendah, dan artinya bekerja selama 25 jam seminggu adalah waktu yang sempurna.
(ren)