Menggunakan Bahasa Tubuh Dapat Tingkatkan Kreativitas Anak

Ibu memuji anak.
Sumber :
  • pixabay/adinavoicu

VIVA.co.id – Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa jika kita mendorong anak-anak untuk menggunakan bahasa tubuh mereka, hal tersebut dapat meningkatkan kreativitas anak.

Platform Pencari Aktivitas Diluncurkan, Solusi Dukung Tumbuh Kembang Anak dengan Sejumlah Kegiatan

Dilansir dari Daily Mail, para peneliti menemukan bahwa bahasa tubuh membuat anak-anak dapat mengeksplorasi berbagai benda yang dapat memancing ide untuk menggunakannya secara kreatif.

Setelah melakukan serangkaian eksperimen, tim peneliti menemukan bahwa anak yang didorong untuk mengungkapkan dengan bahasa tubuh bisa membuat penggunaan baru dari objek sehari-hari dibandingkan mereka yang tidak.

Ini 6 Penyebab Keterlambatan Bicara pada Anak

Penlitian yang dilakukan belum ini dilakukan oleh ilmuwan psikologis Elizabeth Kirk dari University of York dan koleganya Carine Lewis dari University of Hertfordshire.

"Penemuan ini sangat signifikan bagi para guru dan orangtua, karena hasil eksperimen ini menunjukkan bahwa mendorong anak-anak untuk menggerakkan tangan saat berpikir dapat membantu mereka mendapatkan ide baru," ujar Kirk.

Perkembangan Bayi Terbentuk Dua Tahun Pertama, Jangan Abaikan Faktor Ini agar Tumbuh Optimal

Pada penelitian pertama mereka, para peneliti membandingkan kreativitas anak yang secara spontan menggerakkan tangan dengan mereka yang tidak.

Tim peneliti merekrut 78 anak dengan rentang usia 9-11 tahun. Mereka diberikan berbagai jenis gambar dari benda-benda yang ada di rumah, termasuk koran, kaleng makanan, hingga ketel.

Anak-anak ini kemudian diperintahkan untuk melihat masing-masing gambar dan membuat daftar penggunaan yang baru dari setiap benda yang bisa mereka pikirkan.

Meski mereka tidak diberikan batas waktu untuk membuat daftarnya, ketika anak-anak berhenti, para peneliti akan langsung menanyakan hal lain yang bisa mereka lakukan dengan benda itu.

Satu kelompok partisipan melakukan tugas ini sebanyak dua kali. Satu kali mereka menggunakan sarung tangan yang membatasi gerakan tangan mereka.

Setelah masing-masing sesi, tim peneliti kemudian menilai jumlah penggunaan baru yang dibuat oleh setiap partisipan.

Mereka juga menilai orisinalitas jawaban dan keberagaman kategori dari setiap respon.

Data yang diperoleh menunjukkan bahwa anak-anak yang secara spontan melakukan gerakan tangan dan gerakan yang besar menunjukkan jumlah ide kreatif yang lebih banyak.

Ibu dan anak.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya