Studi: Puasa Dapat Sembuhkan Leukimia pada Anak
- VIVA.co.id/Reuters
VIVA.co.id – Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan, bahwa puasa dapat menyembuhkan leukimia pada anak-anak.
Tidak makan pada hari-hari tertentu diketahui dapat menghentikan pertumbuhan penyakit yang paling umum terjadi pada anak-anak ini.
Para ahli meyakini bahwa puasa juga mampu membalikkan efek dari penyakit tersebut. Hal ini dikarenakan kandungan lemak berlebih diketahui dapat mendorong sirkulasi leptin, hormon yang dalam penelitian sebelumnya diketahui dapat meningkatkan pertumbuhan tumor. Karena itu, kegiatan berpuasa yang mengurangi asupan makanan ternyata mampu mengatasinya.
Dilansir Daily Mail, para peneliti dari University of Texas Southwestern Medical Centre melakukan studi pada tikus dan mencoba berbagai program pelarangan makan.
Semua tikus dalam penelitian memiliki leukimia lymphoblastic, tipe leukimia yang umum ditemukan pada anak. Diperkirakan satu dari 2.000 anak menderita penyakit ini.
Dalam uji coba tersebut, setengah tikus diberi makan secara normal setiap hari. Sementara sisanya mengikuti program satu hari puasa kemudian diperbolehkan makan di hari berikutnya.
Para peneliti menandai sel kanker sehingga mereka bisa melacaknya dan menentukan apakah kadar mereka meningkat atau menurun ketika bereaksi dengan program puasa. Pada akhir tujuh minggu percobaan, para peneliti menemukan bahwa tikus yang berpuasa sel kankernya hampir tidak terdeteksi.
Puasa diketahui dapat menurunkan kadar leptin, sebuah molekul sel pemberi sinyal yang diproduksi oleh jaringan lemak. Para peneliti menemukan adanya penurunan kadar leptin di dalam aliran darah, begitu juga dengan sumsum tulang tikus yang berpuasa. Efek ini menjadi semakin jelas ketika siklus berpuasa terus diulang.
Para peneliti juga menemukan bahwa tikus yang makan secara normal mati dalam 59 hari. Sedangkan 75 persen tikus yang berpuasa dapat bertahan hidup lebih dari empat bulan tanpa tanda leukimia.
"Secara mengejutkan, kami menemukan bahwa tikus yang mengikuti program enam siklus satu hari berpuasa kemudian tidak berpuasa di hari berikutnya, benar-benar terhalangi pertumbuhan kankernya," kata peneliti utama, Dr Chengcheng Zhang.
Para peneliti pun berharap penelitian lebih lanjut dapat dilaksanakan di masa datang untuk menentukan efek puasa pada jenis kanker lainnya.
Mengingat bahwa penelitian ini tidak melibatkan obat-obatan, hanya berpuasa, para peneliti tengah mendiskusikan dengan para ahli klinis apakah program yang diuji coba ini bisa segera dilakukan uji klinis pada manusia.