Usia Bayi Paling Tepat untuk Disunat
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Sunat merupakan tindakan yang wajar dilakukan oleh sebagian besar kaum pria. Terlebih, sunat biasanya dilakukan saat kaum pria duduk di bangku sekolah dasar.
Meski lumrah dilakukan pada usia tersebut, ternyata lebih disarankan saat usianya masih tergolong muda yakni bawah enam bulan. Hal ini diyakini karena beberapa faktor, salah satunya mencegah adanya penyakit medis di sekitar alat kelaminnya.
"Dari 10 anak lahir, 4 diantaranya fimosis, yaitu kondisi penyempitan dari ujung kulit depan penis. Saat fimosis, risiko anak alami infeksi," ujar spesialis bedah, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS., di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa 13 Desember 2016.
Selain itu, sunat juga sebaiknya dilakukan sebelum usia di atas enam bulan, karena perbaikan selnya yang sudah lambat. Padahal, jika luka pada sunat cepat teratasi, maka membuat buah hati bisa aktif bergerak kembali.
"Karena pada saat usia 0-6 bulan, kalau terjadi luka, akan sangat cepat sembuh. Jadi paling baik karena selnya bisa bertambah dua kali lipat saat ada luka," tambah Mahdian.
Kemudian, hal yang paling sering dilupakan yaitu adanya trauma akibat sunat. Trauma ini, bisa menganggu psikisnya yang akhirnya dibawa hingga dewasa kelak.
"Pada usia bayi, anak belum ngerti apa-apa dibanding usia SD disunat. Tanpa disadari, kalau disunat menderita, bisa dampak trauma psikis."
(ren)