Mitos Seputar Khitan Bayi
- pixabay/cristianabella
VIVA.co.id – Ada beberapa kondisi saat kemaluan bayi lelaki, nampak terbuka kulit kepalanya, seperti sudah ada yang mengkhitan. Bahkan, tidak jarang mitos mengatakan bahwa kondisi tersebut merupakan perilaku jin yang mengkhitan bayi.
Kondisi saat kulit kepala kemaluan seperti terbuka, namun dengan kepala organ vital yang membengkak, disebut parafimosis. Kondisi parafimosis dapat menyebabkan kulup kemaluan membengkak dan tersangkut.
Hal itu bisa berdampak bahaya, karena jalur peredaran darah menuju ke kepala kemaluan menjadi sulit. Bahkan, bisa membuat aliran darah terhenti total.
"Biasanya kondisi terlihat seakan sudah disunat, padahal itu adalah parafimosis, di mana kulup kemaluan tidak dapat ditarik kembali ke kepalanya," ujar spesialis bedah, dr. Mahdian Nur Nasution, SpBS, di kawasan Tebet, Jakarta, Selasa 13 Desember 2016.
Jika aliran darah terhenti total, dapat membuat jaringan di sekitar kepala kemaluan menjadi kehilangan asupan makannya, yakni oksigen dalam darah. Hal tersebut dapat menyebabkan jaringan di kepala menjadi mati rasa.
"Kulit mukosa merah dan bengkak seperti kepala organ vital yang tercekik. Akan terjadi nekrotik di kemaluan yang membuat buang air kecil sulit dan nyeri. Biasanya dibilang disunat jin, seakan memang sudah disunat, tetapi sebenarnya belum," jelas dokter yang bekerja di Rumah Sunatan.
Kematian jaringan pada kepala kemaluan, tidak hanya membuat sulit buang air kecil, namun jika dibiarkan akan menjadi tidak berfungsi. Sehingga, cara satu-satunya yaitu harus segera dilakukan khitan oleh para tim medis.
"Harus segera disunat, langsung hari itu juga. Jangan sampai nekrosis, atau membusuk kepala organ vitalnya karena aliran darah terhenti," tuturnya. (asp)