Bicara dengan Keluarga Pasien Kanker, Perhatikan Hal Ini
- Pixabay
VIVA.co.id – Kanker bisa menjadi sesuatu yang berat bagi seseorang, apalagi jika sudah stadium lanjut dengan harapan hidup kecil. Tidak hanya bagi pasien, fakta ini juga bisa menjadi beban yang berat bagi keluarga.
Karenanya, keluarga pasien juga membutuhkan dukungan psikis yang dapat menguatkan mereka. Mereka juga butuh support system dari lingkungan sekitarnya.
Namun, jika kita tidak punya pengalaman yang sama seperti pasien sementara kita ingin memberikan support, ada hal-hal yang perlu diperhatikan.
Menurut psikolog keluarga, Ita D. Azly, hal paling pertama ketika berbicara dengan keluarga pasien kanker adalah membangun empati. "Karena keluarga sangat membutuhkan sikap yang membuat mereka dikuatkan, bukan dibuat menjadi tambah sedih," kata Ita saat temu media bersama Yayasan Pita Kuning di kawasan Menteng, Jakarta.
Tantangan utama yang dihadapi orangtua yang buah hatinya didiagnosa kanker adalah kondisi buah hatinya dan kekhawatiran apakah anaknya bisa tumbuh kembang seperti anak-anak lainnya.
Karena itu, menurut suster perawatan paliatif di Rachel House, ketika anak sakit yang terganggu tidak hanya fisiknya saja, tapi juga psikokogis. Bahkan kesakitan fisik yang dirasakan bisa kalah dengan gangguan psikis seperti pemikiran akan kematian. Hal ini bisa menurunkan kualitas hidupnya.
Jadi, sebisa mungkin anak-anak pasien kanker tetap bisa mendapatkan haknya untuk bermain, berteman, sekolah agar anak tetap mendapatkan kualitas hidup yang baik.