Anak Usia Balita Rentan Terinfeksi TB Laten
- U-Report
VIVA.co.id – Berdasarkan hasil survei prevalensi tuberkolosis pada tahun 2013 hingga 2014 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, terdapat 1 juta kasus TB setiap tahunnya, dengan angka kematian mencapai 100.000 per tahun.
Diah Handayani, Sp.p, dokter spesialis paru, mengatakan, bahwa salah satu jenis TB yang harus diwaspadai ialah TB Laten.
"Orang dengan infeksi TB laten tidak merasa sakit dan tidak memiliki gejala apapun. Mereka terinfeksi tuberculosis, tetapi tidak memiliki penyakit TB," kata dia dalam diskusi 'Mewujudkan Indonesia Bebas Tuberkolosis', di Balai Agung, Jakarta Pusat, Rabu 7 Desember 2016.
Diah menjelaskan, satu-satunya tanda infeksi TB adalah reaksi positif terhadap tes kulit atau tes darah TB tuberkulin. Menurutnya, beberapa kelompok yang rentan terinfeksi ialah orang yang tinggal dengan penderita TB laten.
"Semua orang yang tinggal dengan penderita TB laten. Semua orang yang kontak dan kontaknya erat, seperti petugas kesehatan, ini juga harus concern makanya saya orang yang rentan TB laten," kata dia.
Diah mengatakan bahwa TB laten seperti bom waktu di masa depan, terutama bagi anak di usia dini. Menurut Diah, anak usia dini sering kali tidak tersentuh ketika dilakukan upaya ketuk pintu untuk pemeriksaan TB.
"Ketika ketuk rumah pasien dan ada yg kena TB dan dahaknya positif, cari adakah anak di bawah lima tahun, jangan tunggu anak ini batuk demam, bawa dan periksa. Kalau memang belum sakit berikan pencegahan," tambah dia.
Di samping itu juga pada orang yang merokok. Menurutnya para perokok punya risiko yang tinggi untuk terinfeksi menjadi TB Aktif. "Nah sumber ini kita tekan sedini mungkin," ucap dia.