Bahaya Remaja Wanita Tumbuh dengan Tubuh Pendek
- Pixabay/ PublicDomainArchive
VIVA.co.id – Stunting merupakan kondisi ukuran tubuh yang berada di bawah rata-rata. Biasanya, ditandai dengan rendahnya tinggi badan anak. Kondisi ini, masih menjadi permasalahan gizi yang cukup besar, terlebih berkaitan dengan proses melahirkan.
Di Indonesia sendiri, permasalahan gizi yang menyebabkan anak tumbuh dengan tinggi badan rendah tengah menjadi perhatian. Perawakan pendek pada tubuh anak-anak Indonesia, khususnya perempuan, harus diperhatikan karena berdampak sangat besar.
"Indonesia masuk ke dalam lima teratas dari kondisi stunting. Kondisi stunting itu bukan hanya kurus tapi juga perawakan yang pendek, di bawah kondisi normalnya," ujar Miss Indonesia 2015 yang juga Duta Gizi JAPFA Foundation, Maria Harfanti, saat konfrensi pers 'Indonesia Bergizi', di kawasan Tebet, Jakarta, Senin 5 Desember 2016.
Kondisi stunting tersebut, diyakini dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak remaja. Khususnya pada remaja putri, akan berdampak pada saat ia melahirkan.
"Anak yang stunting, saat remaja akan sulit berkembang. Ini yang menyebabkan panggulnya menjadi sempit sehingga akhirnya saat persalinan menjadi sulit," ujar Ketua Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKM UI) Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D, di kesempatan yang sama.
Ditambahkannya, remaja putri di Indonesia, masih mengalami kekurangan asupan gizi, yang hanya sekitar 70 persen di bawah angka gizi yang direkomendasikan. Sehingga, dengan perbaikan gizi yang memenuhi kecukupan tubuh, diharapkan mampu mengurangi angka stunting yang akhirnya mempermudah kehidupan jangka panjang pada remaja perempuan.
"Dari data Riskesdas, sekitar 40 persen remaja putri di Indonesia masih kekurangan asupan gizi. Sehingga disarankan untuk melakukan asupan gizi secara rutin karena status gizi menentukan kesehatannya di masa depan," tambahnya.