Bugar Lewat Olahraga Lari, Ini Aturannya
- Pixabay
VIVA.co.id – Tidak sedikit yang menjadikan olahraga lari sebagai alternatif untuk menurunkan berat badan. Lari juga digemari orang yang ingin memulai hidup sehat.
Jika Anda adalah orang yang jarang berolahraga terutama lari, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan untuk menghindari cedera dan hal yang tidak diinginkan lainnya.
Rusy Laksono, pelatih beberapa komunitas pelari di Jakarta mengungkapkan bahwa pertama kali yang perlu diperhatikan adalah kemampuan tubuh. Mulailah lari secara perlahan jangan langsung memaksakan diri berlari jarak jauh dengan waktu yang panjang.
"Dia (pelari pemula) terlalu semangat dan antusias, dia tidak melihat kondisi badan dia, jadi terlalu memaksakan dan kalau dipaksakan bisa cedera, kaki atau ototnya," kata Rusy saat ditemui di acara puncak Allianz Virtual Run di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Selasa, 28 November 2016.
Ketika sudah mengenal kemampuan tubuh, barulah memulai untuk berpacu dengan kecepatan. Bagi mereka dengan kelebihan berat badan, sebaiknya mulai dengan olahraga ringan dan menurunkan berat badan.
"Tahapannya dimulai dari jalan dulu lalu program lari misalnya 15 menit, menilai seberapa jauh kita berlari selama 15 menit. Dari situ kita tahu terlatih secara terprogram jangka panjang dan pendek. Nanti menitnya perlahan ditambah sampai targetnya menjadi kilometer," ungkapnya.
Selain itu, usahakan untuk lari sebaiknya dilakukan secara rutin dan kontinu. "Kalau sudah program, harus terus dilakukan dan latihan itu sifat berulang. Ketika sudah ada titik puncak, dia harus ikut sebuah ajang yang kompetitif," kata Rusy lagi.
"Trik khususnya kalau sudah hobi lari enggak latihan 3 hari pun daya tahan tubuh kurang, jadi mulainya butuh proses lagi. Lari itu sifatnya easy come easy go," tambahnya.
Sebelum memulai lari sebaiknya minum air putih dan konsumsi buah untuk cadangan energi. Sebaiknya, lari dilakukan di pagi atau sore hari.
Â
(ren)