Terungkap Penyebab di Balik Tidur Siang Lebih Lama
- Pixabay/kaboompics
VIVA.co.id – Protein tinggi dan kandungan garam dalam makanan bisa sangat berpengaruh pada tubuh. Bahkan, konsumsi makanan dengan kandungan garam tinggi, dapat menyebabkan tidur siang lebih lama, seperti yang diungkapkan oleh sebuah penelitian.
Para peneliti di The Scripps Research Institute di Amerika Serikat menciptakan sebuah sistem yang dapat mengukur tidur dan perilaku makan lalat buah dan menemukan bahwa dalam banyak cara yang sama seperti manusia, serangga tidur untuk waktu yang lebih lama.
Penelitian lebih lanjut juga mengungkapkan bahwa jenis makanan tertentu dapat mendorong tidur pasca makan. Membuat mata terasa ingin terpejam.
Untuk lebih memahami hubungan ini, William Ja dan timnya menciptakan Activity Recording CAFE (ARC), sebuah sistem untuk lalat yang memungkinkan pelacakan visual konsumsi pangan dan gerakan serangga.
Rekaman perilaku lalat buah dari sistem ini mengungkapkan bahwa setelah makan, serangga tidur lebih lama sebelum kembali terjaga ke keadaan normal.
Periode tidur umumnya berlangsung sekitar 20 sampai 40 menit, sementara itu lalat yang makan dengan porsi yang lebih besar umumnya tidur lebih lama.
Untuk menentukan apakah nutrisi individu dapat memodulasi tidur pasca-makan, tim memberikan lalat makanan yang terdiri dari protein, garam juga gula.
Penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal eLife, menemukan bahwa hanya protein dan garam yang memberikan efek tidur sangat besar pasca-makan, menunjukkan bahwa bentuk tidur memang bisa diatur oleh jenis makanan tertentu.
"The ARC menyediakan titik awal untuk penelitian masa depan yang bertujuan untuk mengungkapkan gen yang tepat dan sirkuit yang memungkinkan ukuran makanan, protein dan garam untuk mendorong tidur," kata Ja.
"Tidur adalah keadaan rentan untuk hewan di alam, ini menarik untuk menemukan mengapa tidur siang setelah makan diperlukan," tambah Ja.