Bahaya Kekurangan Zat Besi pada Anak
- Pixabay/ Skeeze
VIVA.co.id – Nutrisi awal kehidupan sangat penting sebagai pondasi kesehatan bagi anak. Si kecil, yang tercukupi kebutuhan nutrisinya akan menjadi anak yang sehat dan mampu beraktivitas dengan baik. Bahkan, berpotensi untuk memiliki kerampilan sosial lebih baik dibanding mereka yang nutrisinya tidak tercukupi.
Menurut R&D Director Danone Nutricia Early Life Nutrition Indonesia, Oi Po Leong, masalah terbesar anak-anak Indonesia khususnya anak usia satu tahun ke atas adalah kekurangan zat besi atau anemia. Obesitas dan tubuh pendek juga menjadi dua permasalahan dalam tumbuh kembang anak-anak.
"Masalah terbesar anak-anak Indonesia berusia satu tahun ke atas adalah kekurangan zat besi dan zat zinc, anemia. Oleh karena itu kami berusaha mengembangkan produk kami dan memodifikasi formulasi nutrisi yang tepat bagi anak Indonesia," kata Oi di pusat penelitian Nutricia di Biopolis, Singapura, Rabu 23 November 2016.
Seperti diketahui, akibat kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi dengan segala gejala yang ditimbulkannya mulai dari lemah, lesu, pusing dan lain-lain.
Zat besi yang dibutuhkan anak dalam satu hari adalah 100 gram. Sementara itu, pada satu buah pisang misalnya, hanya mengandung 0,5 mg zat besi. Itu artinya, untuk memenuhi kebutuhan 100 gram zat besi anak harus memakan 2 kg pisang dalam sehari.
Artinya, makanan tidak cukup satu jenis saja. Belum lagi sayuran mengandung antinutrien yang menjadi penghambat penyerapan zat besi.
(mus)