Trik Menangani Si Kecil yang Mengalami Mimpi Buruk
- Pexels/Unsplash
VIVA.co.id – Tidak jarang banyak anak-anak sulit terlelap akibat mengalami mimpi buruk. Meski membuat para orangtua khawatir, disarankan untuk memberikan kenyamanan sebelum tidur agar si kecil terhindar dari mimpi buruk.
Memang sedikit mengkhawatirkan saat melihat si kecil berteriak kala terbangun dari mimpi buruknya di tengah malam. Tapi, Anda sebaiknya memahami kapan waktu si kecil mengalaminya sehingga dapat dengan cepat menenangkannya.
Biasanya, mimpi terjadi saat momen tidur non Rapid Eye Movement (REM), yaitu antara dua hingga tiga jam setelah si kecil terlelap. Momen ini terjadi saat si kecil mengalami transisi dari tidur nyenyak ke momen tidur REM ringan. Demikian dilansir dari laman Today’s Parent.
Nah, transisi ini yang sedikit memberikan efek berbeda. Sehingga, si kecil biasanya ketakutan dan merasa khawatir, merasa seperti sedang dalam situasi mengerikan, dan berdampak ada serangan mimpi buruk.
Karena mimpi buruk terjadi pada tahapan tidur terdalam, anak-anak biasanya tidak mengingatnya. Mimpi buruk juga disebabkan adanya reaksi berlebihan pada sistem saraf pusat si kecil.
Di samping itu, buah hati yang kelelahan atau mengalami perubahan hidup yang memicu stres, obat-obatan, atau demam yang dialaminya dapat berisiko besar pada kejadian mimpi buruk. Seringkali, hal ini menimpa anak-anak berusia tiga hingga 12 tahun, yaitu momen saat anak-anak mulai tumbuh dan berkembang.
Setelah memahami hal-hal terkait mimpi buruk itu, Anda bisa memberikan penanganan terbaik pada si kecil.
Saat si kecil mengalami mimpi buruk, jangan membangunkannya. Tetap bersamanya sambil menenangkannya yang bereaksi selagi tertidur.
Spesialis pediatrik, Dina Kulik, menyarankan agar memberikan sesuatu yang konsisten sebelum si kecil tidur agar menghindari mimpi buruk terjadi. Berikan rutinitas waktu tidur yang nyaman dan pastikan si kecil selalu mendapatkan tidur yang cukup.
Pada usia anak yang rentan mendapatkan mimpi buruk, biasanya butuh waktu tidur malam sebanyak 10 hingga 12 jam. Hal tersebut, biasanya mampu menurunkan terjadinya mimpi buruk pada si kecil. Tapi, jika kejadiannya terus berulang dan tidak berhenti, sebaiknya segera temui spesialis pediatrik.