Jadi Bupati, Dokter Kandungan Buat Wilayahnya Bebas Rokok
- alumni.ugm.ac.id
VIVA.co.id – Duduk di pemerintahan, bukan berarti hanya berkutat di politik saja. Bupati Kulon Progo, misalnya, ia membuat warganya mendapat fasilitas gratis berobat dan membentuk kawasan kota yang bebas asap rokok.
Menjabat selama lima tahun sebagai Bupati Kulon Progo, Yogyakarta, membuat Hastowardhoyo mengeluarkan kebijakan yang pro kesehatan. Hal tersebut ia buat, dilatarbelakangi oleh profesinya yang sebagai seorang dokter ahli kandungan.
Menurutnya, kawasan Kulon Progo, termasuk kota yang miskin dari para penduduknya. Oleh sebab itu, ia membentuk Jamkesda tanpa kartu untuk membuat masyarakat gratis berobat di puskesmas.
"Yang penting ada KTP dan KK, gratis berobat di puskesmas. Kita buat tanpa kelas, kebijakannya saja diubah. Sejak 2013 hingga sekarang, rumah sakit enggak rugi karena kebijakan ini," ujarnya di kawasan Thamrin, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, ia juga membentuk kotanya sebagai kawasan bebas asap rokok. Hal itu terjadi dengan adanya dukungan dari masyarakat dan pemerintahan setempat.
"Kawasan tanpa rokok juga saya berlakukan. Pertama membuat perda, ibu-ibu kita gerakan agar punya komitmen untuk bebas rokok. Akhirnya DPR mau tanda tangan," jelasnya.
Komitmen tersebut dijalani mulai dari tidak diperbolehkannya membeli rokok, hingga sponsor acara-acara yang berasal dari produk rokok.
Efek senang usai merokok, kata Hasto, sebenarnya bisa didapatkan dari kegiatan lain. Ia menyarankan kegiatan berolahraga maupun bermusik yang membuat zat bahagia bisa dikeluarkan dari otak.
Menariknya, dengan jabatannya sebagai Bupati, tidak membuat Hasto berhenti melakukan kelihaiannya sebagai dokter. Ia tetap bekerja di rumah sakit selama dua hingga tiga kali seminggu dengan memeriksa pasien tanpa memungut biaya sama sekali.
"Saya harus gratis praktiknya. Pejabat, gak boleh gunakan profesinya sebagai pendapatan. Sudah lima tahun menjabat, saya free sebagai dokter. Pasien saya batasi 40 pasien per harinya, mulai dari pemeriksaan biasa, laparoskopi dan bayi tabung."