Normalkah Jerawat Pada Bayi?
- Pixabay/Pavelkraus
VIVA.co.id – Jerawat tidak hanya menyerang anak usia remaja, tapi juga dapat memengaruhi kulit si kecil. Tidak jarang, anak bayi yang masih berusia beberapa bulan, turut memiliki jerawat yang hadir di kulitnya.
Tidak seperti yang selama ini diyakini, karena, kulit bayi tidak selamanya bertekstur kenyal dan lembut. Bintik kemerahan pada bayi, biasanya timbul usai beberapa minggu setelah ia dilahirkan. Namun, bintik tersebut memang wajar, dan seringkali dianggap sebagai jerawat.
Padahal, itu merupakan bintik yang biasa disebut sefalik pustula, yang disebabkan oleh beberapa hal seperti kuman, jamur, atau bahkan kulit si kecil yang memang sensitif. Kondisi kulit si kecil yang berbintik merah itu, tercatat terjadi sebanyak 20 persen pada bayi baru lahir. Untuk mengatasinya, tidak membutuhkan cara yang sulit.
"Anda dapat mengatasinya dengan krim anti-jamur atau hanya tunggu saja sampai hilang," ujar ahli kulit anak, Miriam Weinstein, dikutip dari laman Todaysparent.
Berbeda saat usia si kecil yang mencapai empat bulan, yang sudah rentan mengalami jerawat pada kulitnya. Di mana, biasanya dipicu oleh hormon pada tubuhnya.
Jerawat biasanya terjadi pada bayi usia enam bulan hingga beberapa tahun mendatang. Tidak jauh berbeda dengan jerawat remaja pada umumnya, jerawat pada bayi juga memiliki komedo hitam dan putih serta menonjol kemerahan.
Kabar baiknya, jerawat tersebut sebenarnya akan menghilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Cukup dengan memberikan perawatan terbaik untuk si kecil mencakup pembersih yang tidak terlalu keras dan pelembab. Namun, hindari beberapa jenis krim seperti petoleum jelly yang dapat menghambat pori-porinya.