Bekas Luka, Apakah bisa Hilang Total?
- Pixabay/ Kjerstin_Michaela
VIVA.co.id – Luka terjadi akibat rusaknya sebagian dari jaringan tubuh. Penyebab luka bisa akibat trauma benda tajam atau tumpul, trauma panas, zat kimia, sengatan listrik atau gigitan hewan.
Cedera yang cukup dalam bisa menyisakan bekas luka yang tentunya memengaruhi penampilan.
Timbulnya bekas luka, salah satunya diakibatkan oleh penanganan luka yang tidak tepat. Untuk itu, disarankan bila mengalami luka cedera agar melakukan perawatan penyembuhan luka dengan baik. jadi, Apakah bekas luka bisa hilang total?
Dalam diskusi interaktif dokter VIVA hari ini di fanpage VIVAlife dan Twitter @VIVAlife_ pada Rabu, 9 November 2016, dokter Jezy Reisya dari MeetDoctor mengungkapkan beberapa cara untuk mengatasi bekas luka.
Menurutnya, bagaimana cara memperlakukan luka adalah salah satu faktor penting agar bekas luka muncul.
"Caranya adalah dengan merawat luka dengan baik. Dalam hal ini membersihkan luka dengan peralatan steril dan sesuai dengan prosedur perawatan luka.Hal ini bergantung pada jenis lukanya juga," ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa penyembuhan luka yang baik pada umumnya tidak menimbulkan bekas.
"Faktor penyembuhan luka ini dipengaruhi oleh banyak hal, antara lain usia, status gizi, kadar hormonal, penyakit sistemik, faktor kebersihan luka, lokasi luka, infeksi dsb."
Jika luka sudah terlanjur berbekas, dr Jezy mengungkapkan untuk mengatasinya tidak bisa sembarangan, dibutuhkan penanganan khusus dan berbeda pada masing-masing luka.
"Tergantung pada jenis bekas luka yang timbul. Bekas luka yang terjadi pada kulit dapat meninggalkan bekas luka yang menghitam (hiperpigmentasi), atau menjadi berkas berwarna putih (hipopigmentasi) atau menjadi jaringan parut (keloid). Masing-masing jenis bekas luka memerlukan penanganan yang berbeda-beda," ungkapnya.
Ia mencontohkan, bahwa bekas luka yang menghitam biasanya dapat hilang dengan menggunakan krim, pengelupasan kulit (chemical peeling), mikrodermabrasi ataupun laser. Selain itu, keloid atau jaringan parut, penanganannya dengan suntik kortikosteroid atau operasi. Penanganan bekas luka juga bergantung pada ukuran dan sudah berapa lama terjadi.
Beberapa jenis luka serius ada yang sulit dihilangkan. Karena itu, banyak pasien yang memilih jalan operasi. Hal itu sah-sah saja, namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memilih jalur operasi.
"Tindakan operasi dapat dilakukan untuk menghilangkan keloid (jaringan parut). Namun terapi keloid dengan operasi juga dapat berisiko, karena memotong keloid dapat memicu pembentukan keloid yang sama. Untuk itu perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda," ujarnya.
