Bahaya di Balik Bahan Tambahan Es Krim

Es krim.
Sumber :
  • Pixabay/Couleur

VIVA.co.id – Bahan tambahan yang biasa terdapat dalam es krim, menurut sebuah penelitian dapat mengubah bakteri dalam usus seseorang. Akibatnya, risiko terkena kanker usus meningkat.

Unilever Indonesia Bakal Jual Lini Bisnis Es Krim, Manajemen Buka Suara

Hal ini disebabkan, bahan tambahan yang biasa disebut sebagai pengemulsi, yakni bahan yang ditambahkan pada makanan olahan untuk menciptakan tekstur dan menambah masa kedaluwarsanya, dapat memicu peradangan dalam usus. Sehingga dapat meningkatkan risiko kanker.

Usus merupakan rumah bagi bakteri baik maupun bakteri jahat. Seperti dilansir dari The Sun, sebuah penelitian baru menyebutkan bahwa pengemulsi dapat mengubah keseimbangan kedua bakteri itu.

Nostalgia di Lidah: Vanilla dan Cokelat Tetap Rajanya Rasa Kuliner 2025

Bakteri jahat dalam usus itulah yang kemudian dapat menimbulkan peradangan yang memicu kanker kolorektal. Begitu juga dengan penyakit Crohn dan kolitis ulserativa, dua jenis umum penyakit usus.

Para peneliti di  Georgia State University menemukan, sering mengonsumsi makanan yang mengandung pengemulsi, dapat meningkatkan pertumbuhan tumor pada tikus percobaan.

Unilever Otak Atik Strategi Dampak Boikot, Pendapatan Anjlok hingga Pilih Lepas Usaha Es Krim di Indonesia 

Bukti ilmiah yang terus berkembang mengarah pada microbiome usus, populasi mikroorganisme yang sangat banyak dan beragam di dalam usus, sebagai kunci utama berkembangnya kanker.

(mus)
 

Cocova produk inovasi mahasiswa UI yang rendah kalori

Inovasi Mengejutkan: Es Krim Lezat Rendah Kalori Buatan Mahasiswa UI

Di tangan sekelompok mahasiswa UI ini, santan kelapa bisa menjadi cemilan enak dan sehat, es krim rendah kalori yang diklaim sangat aman untuk penderita diabetes.

img_title
VIVA.co.id
20 Januari 2025