Kurang Tidur Berpotensi Tingkatkan Risiko Obesitas

Ilustrasi tidur.
Sumber :
  • pixabay/Adinavoicu

VIVA.co.id – Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa tidak mendapat cukup tidur akan membuat seorang makan lebih banyak pada hari berikutnya. Bahkan, bisa memicu peningkatan konsumsi lebih dari 400 kalori dan memilih makanan kurang sehat.  

Benarkah Kolesterol Tinggi dan Asam Urat Sebabkan Kanker Pankreas?

"Jika kekurangan tidur dalam jangka panjang secara terus menerus, mengakibatkan asupan kalori meningkat banyak, yang kemungkinan berkontribusi terhadap bobot tubuh," kata penulis penelitian dan dosen di Divisi Diabetes & Gizi di King College London, Gerda Pot, seperti dilansir dari Huffington Post.

Penelitian ini mengumpulkan data dari 172 orang dalam 11 penelitian berbeda, yang menyelidiki bagaimana tidur singkat memengaruhi asupan kalori. Rata-rata analisis menemukan, orang akan mengongsumsi tambahan 385 kalori pada hari setelah mereka tidak mendapatkan tidur malam yang cukup, atau berkisar antara 3,5 sampai 5,5 jam. Hal ini berbeda ketika seorang tidur tujuh jam dalam semalam.

Jam Tidur Terbalik Bisa Picu Penyakit Serius! Begini Cara Kembali ke Pola Tidur Normal

Terlebih lagi, saat kurang tidur, orang cenderung makan lebih banyak lemak dan sedikit protein. Itu akan memberi efek kurang baik lantaran lemak mengandung lebih banyak kalori dibanding protein. Jadi makan dengan kualitas kalori rendah dapat menyebabkan orang makan dalam jumlah lebih tinggi dari jumlah kalori yang dibutuhkan.

"Faktor yang menyebabkan orang makan lebih banyak ketika tidak mendapatkan tidur cukup, karena mereka memiliki lebih banyak waktu untuk makan," ujarnya.

Terpopuler: Pesona Titiek Soeharto hingga Tanda Gangguan NPD

Ilustrasi kegemukan atau obesitas

Ada juga bukti bahwa tidur malam yang singkat menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak ghrelin, yakni hormon yang memberitahu saat lapar dan kekurangan hormon leptin yang membantu mengatur energi dan asupan makanan yang memberitahu ketika kenyang.

Kendati demikian, para peneliti mengatakan bahwa tambahan konsumsi lebih dari 400 kalori saat lelah mungkin kurang, karena mereka hanya melihat percobaan laboratorium. Jadi, data ini tidak memperhitungkan faktor-faktor lain yang memengaruhi berapa banyak makanan yang dikonsumsi, setelah tidur malam yang buruk. (asp)

ilustrasi perut rata, perut buncit, diet

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Dijelaskan, dr. Todung, diet autofagi sendiri adalah diet dengan dua kali makan dalam satu hari yakni pada pukul 12.00 dan pukul 18.00.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024