Kapan Usia Ideal Mengenalkan Internet pada Anak?

talkshow Inspirasi Wanita di kantor Bukalapak, Jakarta, Sabtu, 5 November 2016
Sumber :
  • Adinda Permatasari/VIVA

VIVA.co.id – Era digital seperti sekarang ini menuntut siapapun untuk melek terhadap teknologi, khususnya internet. Namun, perkembangan teknologi tidak selalu memberikan banyak manfaat, tapi juga efek negatif, terutama pada anak-anak.

Berkaca dari Kasus Bunga Zainal, OJK Ungkap 6 Ciri-Ciri Investasi Bodong

Untuk itu, orangtua harus lebih berhati-hati dalam mengenalkan internet pada anak. Menurut psikolog Alia Mufida, M.Psi., anak-anak yang lahir di era ini, di mana teknologi sudah tersedia, mereka dinamakan sebagai digital natives. Jadi, meskipun Anda tidak mengajarkan secara langsung, dengan sendirinya anak akan menguasai teknologi itu.

Tidak heran jika saat ini sudah banyak anak usia dua tahun yang sudah akrab dengan gadget dan internet.

6 Instrumen Investasi Terbaik untuk Siapkan Dana Pendidikan Anak

Kapan sebaiknya dikenalkan dengan dunia digital sebenarnya sudah banyak rekomendasi dari para ahli yang dikeluarkan. Namun, yang sering dipakai oleh para psikolog dan pakar di Indonesia adalah rekomendasi dari American Academy of Pediatrics.

"Rekomendasi yang dikeluarkan tahun lalu mengatakan sebaiknya usia di bawah dua tahun tidak dikenalkan dengan teknologi. Tapi, sekarang sudah berkembang lagi dan menganggap dua tahun terlalu ketat untuk diterapkan itu. Akhirnya dimundurkan lagi jadi usia di bawah 18 bulan sebaiknya tidak dikenalkan terlebih dulu," ujar Alia saat mengisi talkshow Inspirasi Wanita di kantor Bukalapak, Jakarta, Sabtu, 5 November.

Wujudkan Impiannya, Ria Ricis Berhasil Dirikan Sekolah Islam Anak Bersama Oki Setiana Dewi

Meski demikian, ada pengecualian pada anak di usia ini. Mereka bisa menggunakan gadget pada situasi tertentu, misalnya ketika melakukan video call dengan orangtuanya atau kakek neneknya yang berjauhan.

Kemudian, usia 18 bulan hingga dua tahun, anak boleh diberi tontonan di gadget melalui aplikasi yang sesuai untuk anak. Namun, Alia memperingatkan, orangtua harus tetap terus mendampingi anak selama menggunakan gadget-nya.

"Jangan jadikan gadget sebagai baby sitter. Orangtua bisa memberi gadget, akses teknologi, atau screen time ke anak, namun tetap harus ada disampingnya," kata Alia.

Pendampingan orangtua tetap diperlukan karena kebutuhan anak bukanlah gadget. Anak di usia ini perlu merasakan variasi pengalaman yang dapat merangsang semua inderanya. Jika hanya bermain gadget, maka indera yang akan terangsang atau terstimulasi adalah visual dan auditorinya saja.

Selain kelima indera yang wajib distimulasi melalui berbagai aktivitas, dua indera lain pada anak yaitu otot dan keseimbangan juga perlu distimulasi. Misalnya bermain puzzle, jika di gadget anak hanya menekan layar saja, tapi dengan permainan sesungguhnya anak dilatih untuk meraba, berimajinasi, dan berinteraksi dengan orang lain jika menemui kesulitan.

Kemudian, untuk anak usia 2 sampai 5 tahun disarankan agar menggunakan gadget atau internet satu jam dalam satu hari. Dan, satu jam ini tidak dilakukan pada satu kali bermain  saja tapi harus dibagi-bagi menjadi beberapa kali dengan total waktu satu jam. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya