Studi: 5,5 Juta Wanita Tewas Karena Kanker di Tahun 2030
- Pixabay
VIVA.co.id – Sebuah laporan penelitian terbaru secara mengejutkan mengungkapkan bahwa 5,5 juta wanita akan meninggal karena kanker setiap tahunnya sebelum tahun 2030.
Itu artinya, hampir 60 persen peningkatan angka kematian karena kanker dalam jangka waktu kurang dari dua dekade.
Dikutip Daily Mail, menurut penelitian yang dilakukan oleh American Cancer Society, seiring dengan pertumbuhan dan pertambahan usia populasi dunia, dampak terbesar akan banyak dirasakan penduduk wanita di negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah.
Sebagian besar kematian terjadi akibat kanker yang sebenarnya dapat dicegah.
"Sebagian besar kematian terjadi pada usia dewasa muda dan paruh baya. Laporan ini menekankan adanya ketidakseimbangan geografik yang besar dalam ketersediaan sumber daya dan alat pencegahan serta penanganan dalam menghambat pertumbuhan kanker," kata Sally Cowal, Senior Vice President kesehatan global di ACS.
Menurut laporan tersebut, kanker telah menghilangkan nyawa satu di antara tujuh wanita di dunia. Ini menjadikan kanker sebagai penyakit mematikan kedua setelah penyakit kardiovaskuler.
Empat kanker mematikan tersebut di antaranya, kanker payudara, kolorektal, paru-paru dan serviks. Semuanya sangat bisa dicegah dan dideteksi sedini mungkin sehingga pengobatan lebih efektif.
Di negara-negara miskin, jumlah penderita kanker yang didiagnosis dan diobati sangat jauh lebih sedikit dibandingkan di negara maju. Bahkan sebagian besar pasien harus kehilangan nyawa.
Sementara para wanita yang ada di negara berkembang juga semakin banyak terpapar faktor risiko kanker yang erat kaitannya dengan perubahan ekonomi yang cepat, kurang bergerak, makanan tidak sehat, obesitas, dan hamil di usia tua.
Cowal mengatakan, karena perubahan inilah kanker yang umum terjadi di negara maju justru menjadi lebih banyak terjadi di negara berkembang.
Menurut International Agency for Research on Cancer, terdapat 6,7 juta kasus kanker baru di seluruh dunia pada tahun 2012, dan telah menyebabkan kematian pada 3,5 juta orang.
Dari semua data tersebut, 56 persen kasus dan 64 persen kematian terjadi di negara berkembang.
"Angka ini diperkirakan akan meningkat menjadi 9,9 juta kasus baru dan 5,5 juta kematian pada wanita setiap tahun hingga tahun 2030, sebagai akibat dari pertumbuhan dan pertambahan usia populasi," tulis laporan yang dipresentasikan di World Cancer Congress di Paris, Prancis.