Zika dan MERS jadi Fokus Pembahasan Pekan Ilmiah Nasional
- REUTERS/Mike Segar
VIVA.co.id – Pekan Ilmiah Nasional (PIN) 2016, yang digelar oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), resmi dibuka hari ini, Jumat 28 Oktober 2016.
Dengan tema Update In Diagnostic Procedures and Treatment in Internal Medicine : Towards Evidance Based Competency, dalam PIN 2016 kali ini setidaknya akan ada 12 workshop dan juga simposium untuk para dokter spesialis penyakit dalam yang membahas perkembangan tentang pengobatan penyakit dalam terkini.
"Kita membuat acara ilmiah untuk para dokter agar bisa mengatasi masalah serta tata laksana untuk misalnya penyakit hepatitis A dan hepatitis B, karena ke depannya selalu ada update terkait dengan penyakit dalam," kata Dr Ika Prasetia Wijaya, Ketua PIN 2016, saat menggelar jumpa pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudriman Jakarta Pusat.
Kemudian, Ika juga menekankan, bahwa salah satu fokus utama pada PIN 2016, yakni membahas beberapa penyakit berbahaya yang kini mulai merebak di Asia dan juga masuk ke Indonesia seperti Zika dan juga MERS.
Ia juga menambahkan bahwa semua faktor risiko terkait dengan beberapa penyakit dalam seperti penyakit jantung, stroke, penyakit kencing manis dan juga kolesterol. Semua menurutnya akan dibahas dengan bukti otentik terkini.
"Tekanan utama di kualifikasi penggunaan alat, terutama pelatihan penggunaan alat bantu, dan tentunya dapat menggunakan alat bantu lain yang lebih tepat dalam kondisi khusus, jadi misalnya bagaimana pasien kanker bisa menjalani hidup dengan nyaman, meski terkena kanker," lanjut dia.
Ia juga menjelaskan bahwa selain itu yang di tekankan lainnya yakni evidance base atau bukti-bukti yang sahih dalam tiap penyakit dalam. Ini penting, karena menurutnya dengan dokter spesialis penyakit dalam mengetahui bukti yang sahih, para pasien yang datang dapat ditangani dengan baik, dan jika perlu dilakukan operasi dapat berjalan lancar dengan baik.
Sebagai informasi, PIN 2016 ini berlangsung mulai hari ini hingga tanggal 30 Oktober 2016 di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta Pusat.
750 Juta Nyamuk Buatan Siap Dilepas untuk Lawan DBD dan Virus Zika
Adakah dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan?
