Mendongeng Pun Bisa Dilakukan dalam Lima Menit

anak dongeng
Sumber :
  • Pixabay/Publikdomainpictures

VIVA.co.id – Dongeng bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk pendidikan baik di sekolah maupun di rumah. Namun, seringkali kesibukan dan singkatnya kebersamaan dengan buah hati membuat banyak orangtua urung mendongeng di rumah.

Punya 2 Istri Lagi di Film Terbaru, Fedi Nuril Sampai Datang ke Psikolog

Belum lagi pemikiran tentang ide cerita, peralatan, hingga kurangnya kemampuan bercerita semakin mengurangi keinginan mendongeng.

Padahal, menurut psikolog dan pegiat pendidikan Najelaa Shihab, M.Psi., dongeng bisa dilakukan oleh siapapun, di manapun, dan kapanpun.

Guru hingga Warga Sekitar Sekolah Tak Dapat Program Makan Bergizi Gratis

"Kalau waktu suka jadi halangan, jangan dibayangkan kalau mau dongeng itu harus mempersiapkan cerita setengah jam sebelumnya, itu tidak akan habis-habis. Hanya lima bahkan tiga menit pun bisa menjadi sebuah proses dongeng yang menyenangkan buat anak, guru, maupun orangtua," ujar psikolog yang akrab disapa Ela saat konferensi pers Festival Dongeng Internasional Indonesia 2016 di kawasan Semanggi, Jakarta, Rabu, 26 Oktober 2016.

Memang untuk pertama kali memulainya akan sulit. Namun, ketika mendongeng itu sudah menjadi kebiasaan, itu akan menjadi candu. Nantinya, anak tidak akan lagi meminta didongengkan tapi juga menjadi pendongeng itu sendiri.

Ratusan Guru di Jayapura Tuntut Pembayaran Uang Lauk Pauk, Ini 9 Tuntutannya!

Ela menambahkan, dongeng bisa menjadi pendidikan efektif pada usia berapa pun. Anak yang sudah dewasa masih tetap bisa diperdengarkan dongeng. Dongeng juga tidak hanya memberikan pembelajaran bagi yang mendengarkan tapi juga yang mendongengkan.

Menurut Ela, modal untuk mendongeng tidak perlu membutuhkan peralatan yang rumit dan ide cerita dengan pesan baik. Melainkan modal utama mendongeng adalah imajinasi, kemampuan observasi, dan kemampuan refleksi.

"Semua bisa jadi ide cerita, apapun di rumah atau sekolah. Misalnya, semua barang-barang di rumah ada nama, ada cerita di baliknya. Yang terpenting dapat mengembangkan imajinasi," imbuh Ela.

Kekuatan pada dongeng adalah pada saat melakukan. Karena, kata Ela, saat mendongeng guru atau orangtua benar-benar hadir bersama anak, menggali kemampuan diri, mengambil inspirasi dari apapun.

Pusat Penelitian dan Pengkajian Energi Baru dan Terbarukan (P3EBT) milik ITPLN.

Kabar Gembira! Institut Teknologi PLN Berikan Beasiswa 50 Persen untuk Anak Guru

Beasiswa ini terbuka untuk semua anak guru di Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan ke berbagai program studi di ITPLN. Beasiswa ini dibuka sampai 25 Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2025