Studi: Cokelat Hitam Mampu Atasi Penyakit Kardiovaskular

Cokelat.
Sumber :
  • pixabay/Benkercx

VIVA.co.id – Tidak hanya enak disantap, cokelat juga mengandung banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Ada beragam jenis cokelat yang bisa kita temui di pusat perbelanjaan, namun yang dibicarakan disini adalah jenis cokelat hitam yang masih murni dan belum tercampur bahan lain seperti yang mudah dijumpai.

Rutin Konsumsi Teh Hijau Bisa Turunkan Risiko Diabetes

Cokelat hitam ini biasanya memiliki kadar kakao (biji cokelat) hingga 70 persen dan dominan masih terasa pahit dengan aroma yang pekat.  Menurut sebuah penelitian, ternyata senyawa yang ditemukan pada biji cokelat ini baik bagi jantung Anda.

Dilansir dari laman Times of India, Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kandungan cokelat hitam yang kaya flavanol dikaitkan dengan perbaikan sirkulasi tubuh juga kesehatan metabolisme kardiovaskular.

Kurang Asupan Vitamin Ini Tingkatkan Risiko Penyakit Kardiovaskular

"Kami menemukan bahwa kakao memiliki asupan flavanol dapat mengurangi dislipidemia (peningkatan trigliserida), resistensi insulin dan peradangan sistemik, yang merupakan faktor-faktor risiko utama penyakit metabolisme kardiovaskular," kata Simin Liu, Profesor di Brown University di Rhode Island, Amerika Serikat.

Penelitian ini melibatkan 1.139 responden dengan 19 percobaan. Responden diminta mengonsumsi cokelat hitam, dan sebagiannya tidak. Ada perubahan yang konstan terhadap relawan yang mengonsumsi cokelat hitam.

Ada Tanda Ini di Mata, Awas Risiko Kematian Dini Mengintai

Dampak terbesar terlihat di antara responden yang makan antara 200 hingga 600 miligram flavanol perhari hari, akan mengalami penurunan signifikan dalam glukosa darah dan insulin. Selain itu responden juga peningkatan HDL atau kolesterol baik.

Partisipan yang mengonsumsi dosis tertentu (di atas 600 miligram) mengalami perubahan resistensi insulin dan penurunan trigliserida, namun tidak terjadi peningkatan yang signifikan dalam HDL.

Biji Cokelat

Lemak dalam darah

Kadar Lemak Dalam Darah Dapat Memprediksi Risiko Diabetes Tipe 2

Tingkat 184 molekul lemak dalam darah dapat membantu memprediksi mereka yang berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.

img_title
VIVA.co.id
7 Maret 2022