Puskesmas Bisa Jadi Gerbang Utama Cegah Kanker

Ilustrasi kanker.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Mengurangi angka penderita kanker di Indonesia seharusnya dilakukan dari segala macam pelayanan kesehatan. Salah satu ujung tombak untuk mengurangi angka penderita kanker adalah puskesmas.

Bidan di Simalungun Terlibat Pencurian Mobil Ambulans Puskesmas, Begini Perannya

Sebagai salah satu fasilitas pelayanan primer bagi masyarakat ini, puskesmas diharapkan mampu menjadi pertolongan pertama pada penderita kanker. Terlebih, para tenaga medis di puskesmas tersebut, bisa menjadi gerbang utama dalam mencegah tingginya angka kasus kanker.

"Kemampuan dokter di fasilitas pelayanan primer itu sebagai gate keeper, kemampuannya harus ditingkatkan. Karena, kanker sekarang sudah menjadi permasalahan yang cukup tinggi angkanya," ujar Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia, Dr. dr. Aru Wicaksono, SpPD-KHOM,FACP, di Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2016.

Puskesmas Woha Bima Diduga Telantarkan Pasien Pengamen Asal Lombok hingga Meninggal Dunia

Menurut Aru, jumlah dokter spesialis kanker serta peralatan medis yang terbatas, membuat perawatan menjadi kurang optimal pada penderita kanker stadium lanjut. Oleh karena itu, ia menyarankan agar tenaga medis di masa kini, bisa mengembangkan pengetahuan lebih luas agar mampu menekan angka kanker di Indonesia.

"Kalau dahulu, pola pikir kami (tim medis dokter) masih berpikir bahwa kanker adalah hal yang harus dilakukan langsung dengan operasi. Tapi makin ke sini, kami jadi paham bahwa kemampuan dokter harus diubah biar sel kanker masih bisa ditangani lebih awal," ujarnya.

Senangnya Warga Dongi-dongi Poso Akhirnya Punya Puskesmas Pembantu Plus

Sehingga, kata Aru, meski dokter spesialis kanker hanya terdata sebesar kurang lebih 200 orang, namun dengan tenaga dokter umum dan spesialis penyakit dalam yang dilatih dengan baik, seharusnya bisa membantu menurunkan angka penderita kanker.

"Setidaknya dengan deteksi dini yang mumpuni dari para dokter umum dan spesialis penyakit dalam, maka perawatan pada kanker, tidak perlu sampai perawatan lanjut," ungkapnya.

Ilustrasi sakit kanker.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Menkes Budi Gunadi: Penyakit Kanker Bisa Diobati dengan Melakukan Skrining Lebih Awal

Kanker merupakan penyebab utama kematian di dunia. Diestimasikan terdapat sekitar 20 juta kasus baru dengan 9,7 juta kematian pada tahun 2022.

img_title
VIVA.co.id
4 Oktober 2024