Efek Buruk Melatih Bayi Makan dan Minum dengan Sippy Cup
- Pixabay/ mabelleimago
VIVA.co.id – Mengajarkan bayi di atas enam bulan untuk minum menggunakan gelas sering dilakukan para orang tua. Biasanya, dimulai dengan menggunakan sippy cup atau cangkir khusus untuk melatih si kecil mengonsumsi cairan secara mandiri tanpa menumpahkan isi gelas.
Biasa dikenal pula dengan nama gelas hisap terbuat dari plastik dengan moncong dan tutup yang bisa diputar atau ditarik. Gelas ini memiliki berbagai model, dengan atau tanpa pegangan dan pilihan corong yang beraneka ragam.
Beberapa bayi sudah mau menggunakan gelas hisap saat mereka berumur 6 bulan, tapi ada juga yang tidak berminat menggunakannya hingga usia mereka 1 tahun. Meski demikian, kebanyakan bayi siap menggunakan sippy cup di usia sekitar 7 hingga 9 bulan.
Namun, seberapa efektifkah penggunaan sippy cup pada si kecil?
Meski mudah digunakan, ternyata, sippy cup bukan pilihan terbaik untuk melatih si kecil dalam meningkatkan kemampuan motorik oralnya.
"Anak-anak cenderung menggunakan sippy cup dengan cara menyedot makanan atau minuman dari lubang di botol itu. Hal itu meminimalisir si kecil untuk melatih kemampuan lidahnya untuk mengunyah," ujar terapis anak, Melissa Wilson, dikutip dari laman Todaysparent.
Terlebih, kata Melissa, penggunaan sippy cup yang terlampau sering selama beberapa waktu, berdampak pada ketergantungan pemakaiannya. Oleh sebab itu, pemakaian sippy cup ini tidak disarankan dalam jangka yang lama.
Dengan pendapat yang sama, ahli gizi, Becky Blair juga tidak menyetujui penggunaan sippy cup. Terlebih, sippy cup banyak digunakan para orangtua untuk mencekoki si kecil dengan minuman yang mengandung gula tinggi seperti jus dan susu formula, di mana kalori dari gula tersebut dapat menyebabkan berat badan berlebihan.
Maka dari itu, sangat disarankan para orangtua untuk menyuguhkan makanan di mangkuk yang normal, agar si kecil mampu melihat makanannya secara langsung. Terlebih, dengan fokus pada makanannya, si kecil akan melatih bagian lidah, mulut dan rahangnya untuk bergerak.
Namun, Melissa tetap menyarankan agar penggunaan mangkuk normal dan gelas biasa pada si kecil, tetap dalam pengawasan yang tepat. Tidak hanya itu, orangtua juga disarankan untuk bisa memberikan tahapan makan yang sesuai kemampuan si kecil dalam menggunakan mangkuk ataupun gelas biasa.
(ren)