Kurus atau Gemuk, Manakah yang Punya Risiko Tinggi?

Mengecilkan perut.
Sumber :
  • Pixabay/Public domain pictures

VIVA.co.id – Banyak orang yang beranggapan bahwa orang yang memiliki badan kurus memiliki risiko kesehatan yang lebih ringan dibandingkan dengan orang yang berbadan gemuk. Padahal, kondisi badan manusia memiliki risiko masing-masing apabila keduanya tidak memiliki pola hidup yang sehat dan mengonsumsi asupan makanan yang sehat.

Benarkah Kolesterol Tinggi dan Asam Urat Sebabkan Kanker Pankreas?

Kegemukan atau yang biasa disebut dengan nama obesitas sering kali disebut-sebut sebagai faktor pemicu dari berbagai macam penyakit, Namun, ternyata orang yang bertubuh kurus juga bisa mengalami penyakit yang sama seperti orang yang mengalami obesitas.

Dalam interaktif dokterVIVA di fanpage VIVAlife pada Rabu, 19 Oktober 2016, dr. Adnan Yusuf dari meetdoctor menjelaskan bahwa orang berbadan kurun juga memiliki risiko yang sama.

Jam Tidur Terbalik Bisa Picu Penyakit Serius! Begini Cara Kembali ke Pola Tidur Normal

"Beberapa risiko kesehatan dari orang yang memiliki badan kurus. Seperti rentan terhadap penyakit atau gampang menurunnya daya tahan tubuh, mudah terkena infeksi, dan lemahnya kerja otot," ujarnya.

Karena itu, dr Adnan menambahkan bahwa memiliki berat badan yang ideal sangat dianjurkan. Adakalanya orang dengan berat badan kurus mengalami kesulitan untuk menambah bobot tubuh. Karena itum penting untuk mulai memerhatikan asupan gizinya.

Terpopuler: Pesona Titiek Soeharto hingga Tanda Gangguan NPD

"Beberapa contoh makanan yang bisa menambah berat badan adalah susu yang memiliki kandungan protein sebanyak 8 - 9 gram serta mengandung lemak yang dapat menambah berat badan Anda. Menambah berat badan bisa juga Anda bantu dengan menambah porsi makan, atau dengan makan yang lebih sering. Sebaiknya juga dibarengi dengan olahraga," ujarnya.

Lebih lanjut dr Adnan juga menyarankan sebaiknya orang bertubuh kurus juga mengonsumsi vitamin atau suplemen untuk menambah berat badan namun itu tetap dilakukan atas saran dari dokter.

Ilustrasi wanita kurus

ilustrasi perut rata, perut buncit, diet

Mengenal Diet Autofagi yang Disarankan Dokter! Turunkan BB, Cegah Kanker Hingga Jaga Kesehatan Jantung

Dijelaskan, dr. Todung, diet autofagi sendiri adalah diet dengan dua kali makan dalam satu hari yakni pada pukul 12.00 dan pukul 18.00.

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024