Studi: Balita yang Kurang Tidur Berpotensi Kegemukan
- pixabay/Benkercx
VIVA.co.id – Ternyata tidur tepat waktu bagi anak mampu mencegah obesitas. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa anak-anak yang kehilangan waktu tidur siang dan terus dibiarkan terjaga sampai larut malam, ternyata cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori.
Temuan ini dapat menjelaskan bagaimana kurangnya jam tidur dapat meningkatkan berat badan. Selain itu, studi yang dilakukan di University of Colorado Boulder di Amerika Serikat tersebut juga menjelaskan bahwa balita yang kurang tidur berpotensi mengalami kegemukan saat dewasa seperti dilansir dari laman Indian Express.
"Studi ini secara eksperimental mengukur efek dari kurang tidur dan konsumsi makanan pada anak-anak prasekolah," kata penulis studi pertama Elsa Mullins salah satu peneliti yang terlibat dalam riset tersebut.
Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Sleep Research tersebut menemukan bahwa terjadi peningkatan asupan kalori pada anak yang kurang waktu tidurnya.
Dalam penelitian ini, anak-anak balita dan usia prasekolah dibiarkan tidak tidur sekitar tiga jam dalam satu hari. Mereka tidak tidur siang dan juga terus bangun selama sekitar dua jam melewati waktu normal mereka.
Selama terjaga, anak usia tiga dan empat tahun mengonsumsi sekitar 20 persen lebih banyak kalori dari biasanya, 25 persen lebih banyak gula dan 26 persen lebih banyak karbohidrat.
Hari berikutnya, anak-anak diizinkan untuk tidur sebanyak yang mereka butuhkan. Hasilnya, mereka kembali ke tingkat kadar gula dan konsumsi karbohidrat kembali normal, namun masih mengonsumsi 14 persen lebih banyak kalori dan 23 persen lebih banyak lemak daripada waktu normal.
"Kami menemukan bahwa kurang tidur meningkatkan asupan makanan anak-anak prasekolah di hari kedua dan hari setelah tidur," kata LeBourgeois, salah satu peneliti.