Pasangan Stres Bisa Picu Kegemukan
- Pixabay
VIVA.co.id – Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa bila pasangan Anda mengalami stres maka akan berisiko mengalami kenaikan berat badan.
Sejumlah dokter telah lama memperingatkan bahwa stres dapat picu kenaikan berat badan. Namun kini, dilansir Daily Mail, para peneliti di University of Michigan telah membuktikan dalam sebuah penelitian bahwa seseorang bisa mengalami kenaikan berat badan bila istri atau suaminya stres.
Dari hasil penelitian itu terungkap bahwa wanita lebih beresiko terkena dampak dari stres yang dialami pasangannya. Di akhir penelitian, 70 persen istri memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit yang berhubungan dengan kenaikan berat badan.
Tapi, pria juga memiliki kecenderungan kenaikan berat badan jika istrinya mengalami kecemasan, terlalu hanyut pada satu hal, dan kelelahan. Namun, efek yang terjadi tidak terlalu kuat.
Para peneliti juga memperingatkan kalau tren ini tersebar di antara pasangan yang berusia di atas 50-an dan dapat memicu terjadinya obesitas.
Penelitian ini secara spesifik memfokuskan pada stres kronis yang merupakan situasi berlanjut yang terjadi lebih dari satu tahun dan semakin menekan sumber daya individu itu, seperti masalah finansial, kesulitan dalam pekerjaan, atau pengasuhan jangka lama.
Partisipan dalam penelitian ini berasal dari Health and Retirement Study at the U-M Institute for Social Research di seluruh negeri.
Sampelnya meliputi 2.042 orang yang sudah menikah. Mereka diminta untuk menjawab pertanyaan mengenai ukuran pinggang mereka, kualitas pernikahan yang buruk, tingkat stres, dan faktor lainnya pada tahun 2006 dan 2010. Rata-rata pasangan menikah di usia 34 tahun.
Kualitas hubungan negatif yang lebih besar yang dilaporkan suami berkaitan dengan memperburuk efek stres pada lingkar pinggang pasangan baik pada suami maupun istri.