Teropong Kondisi Kesehatan Tubuh Lewat Urine

Ilustrasi/Tes Urine
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

VIVA.co.id – Masih banyak yang merasa malu untuk membicarakan hal yang berkaitan dengan urine atau masalah buang air kecil. Bahkan banyak orang yang masih tak peduli dengan kondisi warna urine yang dikeluarkan.

Deretan Alasan Kenapa Urine Bau, No 6 Ngeri

Padahal, penting untuk mengenali warna urine. Karena warna urine, bisa menjadi sinyal kondisi tubuh Anda.

Menurut profesor urologi, Dr. Benjamin Davies, beberapa makanan yang dikonsumsi ternyata mampu mempengaruhi perubahan warna dari urine. Misalnya saja, kata Benjamin, usai makan bit merah dalam porsi cukup banyak. Hal itu juga membuat perubahan warna merah pada urine.

Waspada, Buang Air Kecil Seperti Ini Tanda Gagal Ginjal

Tidak hanya itu, warna hijau dari asparagus yang dikonsumsi, ternyata mampu membuat perubahan pada warna urine, dengan warna yang sama. Sehingga, beberapa perubahan warna pada urine, masih dianggap wajar.

Lalu, kondisi seperti apa yang membuat perubahan warna pada urine menjadi sebuah kekhawatiran?

ASN Satpol PP Aceh Digerebek BNN Usai Pesta Sabu

"Kami tidak menggunakan warna sebagai barometer kesehatan urine Anda, kecuali Anda mengalami kondisi sedang hidrasi dan kami akan memastikannya melalui urine," tambah Benjamin.

Menurut Benjamin, untuk memastikan kondisi tubuh sedang mengalami kecukupan cairan atau tidak, ketika itulah, warna urine harus diperhatikan.Dengan warna urine yang gelap, seperti kuning gelap, maka itu tanda tubuh kekurangan cairan.

Perlu dipahami bahwa normalnya, ginjal memproduksi dua liter urine per hari, sehingga bisa membuat seseorang yang sehat, memiliki frekuensi buang air kecil sebanyak lima kali sehari. Namun, hal itu sendiri bukan angka yang pasti.

Kendati demikian, waspadai saat frekuensi buang air kecil sangat sering terjadi. Segera periksa ke dokter Anda karena ada kemungkinan diabetes mengintai Anda.

Ilustrasi toilet

Diabetes

Diabetes Picu Gangguan Hingga Gagal Ginjal, Ini Alasannya

Diabetes dapat memicu kerusakan pada sejumlah organ penting di tubuh, termasuk ginjal. Lonjakan gula darah yang tak terkontrol dapat membuat fungsi ginjal melemah

img_title
VIVA.co.id
10 Maret 2022